RI Harap Korea Selatan Bisa Transfer Teknologi dan Ilmu soal Remanufaktur
Kementerian Perindustrian (Kemenperin RI) berharap, Korea Selatan bisa melakukan transfer teknologi dan keilmuan kepada Indonesia terkait remanufaktur
Penulis: Rina Ayu Panca Rini
Editor: Wahyu Aji
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Rina Ayu
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA -- Kementerian Perindustrian (Kemenperin RI) berharap, Korea Selatan bisa melakukan transfer teknologi dan keilmuan kepada Indonesia terkait remanufaktur.
Direktur Asdipi Kemenperin, Iken Retnowulan menuturkan, saat ini impor mesin konstruksi Indonesia meningkat signifikan.
Sehingga membutuhkan lebih banyak proses remanufaktur.
"Kita nanti meminta transfer teknologi untuk meningkatkan sumber daya manusia kita soal remanufaktur ini," kata dia ditemui di Jakarta, Selasa (7/11/2023).
Iken mengatakan, remanufaktur mesin kontruksi diharapkan bisa membuat peralatan yang sudah ada bisa digunakan kembali.
Caranya dengan memperbaiki mesin yang lama tanpa harus mengurangi kualitas yang ada.
Hal ini membuat rantai pasok menjadi lebih ramah lingkungan karena tidak ada peralatan yang dimusnahkan.
“Namun masalahnya, saat ini kita belum punya standarnya. Kita ingin membuat eksosistem remanufacturing sehingga bisa mengurangi emisi karbon. Kerjasama ini nantinya tidak hanya dari segi teknologi saja, tapi juga transfer pengetahuan. Dimana, korea akan diminta untuk berinvestasi dan mengajarkan Sumber Daya Manusianya," terang dia.
Asosiasi Promosi Remanufaktur Mesin Konstruksi dan Industri Korea Selatan mengadakan pameran dan seminar di Jakarta, Indonesia dengan tema “Korea-Indonesia Industrial Machinery Remanufacturing Special Exhibition & Seminar 2023” pada tanggal 7 November 2023 di Grand Ballroom Hotel AYANA Midplaza Jakarta.
Acara ini diadakan untuk membantu perusahaan remanufaktur mesin konstruksi dan industri Korea Selatan dalam mengembangkan pasar baru di luar negeri dan mempromosikan ekonomi sirkular, serta diharapkan dapat membantu membangun rantai pasokan industri remanufaktur di Asia Tenggara, khususnya di Indonesia.
Perwakilan Ministry of Trade, Industry, and Energy (Korea) Seo Min Ha berharap seminar ini bisa membantu membangun rantai pasokan industri remanufaktur di Asia Tenggara, khususnya di Indonesia.
“Kami melihat potensi itu dan ingin menggarapnya. Selain itu, kami ingin sharing teknologi antara Indonesia dan Korea,” ujar Seo Min Ha.
Baca juga: Dukung Perkembangan Industri Pakaian dan Alat Olahraga, Kemenperin Gelar Pameran ISAW 2023
Pasar mesin industri (mesin perkakas) Indonesia merupakan yang terbesar di pasar ASEAN, sehingga pameran khusus ini diharapkan dapat memberikan dampak positif terhadap pengenalan dan ekspor produk remanufaktur Korea Selatan di Asia Tenggara.
Artikel ini merupakan bagian dari Lestari KG Media, sebuah inisiatif untuk akselerasi Tujuan Pembangunan Berkelanjutan. Selengkapnya
A member of
Follow our mission at sustainabilityimpactconsortium.asia