Aplikasi Tiket Penyeberangan Tembus 1,8 Juta Pengguna, YLKI Imbau Pembelian Tiket Tidak Lewat Calo
Tulus menekankan agar masyarakat membeli tiket yang legal dan lebih mudah melalui pemesanan online yang disediakan ASDP.
Penulis: Nitis Hawaroh
Editor: Sanusi
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Nitis Hawaroh
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Pengurus Harian Yayasan Lembaga Konsumen Indonesia (YLKI) Tulus Abadi menilai, penerapan reservasi online yang dilakukan PT ASDP Indonesia Ferry (Persero) merupakan suatu hal yang positif bagi para pengguna jasa.
"Masyarakat bisa memanfaatkan keberadaan tiket online Ferizy secara mudah, diimbau juga kepada masyarakat untuk tidak membeli via calo, atau agen perjalanan yang mengenakan biaya tambahan secara sepihak dan ilegal," jelas dia, Jumat (10/11/2023).
Baca juga: Momen Hari Listrik Nasional, YLKI Sampaikan Pesan dan Harapan ke PLN Soal Pelayanan Konsumen
Tulus juga menekankan agar masyarakat membeli tiket yang legal dan lebih mudah melalui pemesanan online yang disediakan ASDP.
"Belilah melalui cara yang lebih mudah dan legal. Sebaiknya manajemen ASDP terus menginformasikan dan mensosialisasikan hal ini pada masyarakat dan calon konsumennya, agar tak terjebak membeli via calo," tegasnya.
Tembus 1,8 Juta Pengguna
ASDP Indonesia Ferry mencatat penggunaan Ferizy telah tembus sebanyak 1,8 juta pengguna sejak tiga tahun lalu diluncurkan.
Corporate Secretary ASDP Indonesia Ferry Shelvy Arifin mengatakan, pihaknya terus memperkuat transformasi digital melalui penerapan tiket online.
Baca juga: ASDP Tingkatkan Kapasitas Dermaga Gilimanuk Jelang Natal dan Tahun Baru
Sedangkan data ASDP mencatat, jumlah pengunduh aplikasi Ferizy mencapai lebih dari 2,8 juta baik dari App Store maupun Google Play.
Shelvy juga menekankan bahwa dengan menggunakan Ferizy, para pengguna jasa dapat dengan mudah melihat jadwal, rute, hingga harga tiket secara real-time. Saat ini sebanyak 17 pelabuhan telah menerapkan tiket online tersebut.
Baca juga: Jajaran MGPA Bertemu ASDP Indonesia Ferry untuk Sukseskan MotoGP 2023 Mandalika
"Mengawali digitalisasi, mulanya ASDP melakukan perubahan layanan tiket sobek (manual) menjadi tiket digital pada 45 pelabuhan, terdiri dari 34 pelabuhan milik ASDP dan 11 lainnya milik non-ASDP," kata Shelvy.
"Kemudian dilanjutkan dengan perubahan metode pembayaran tunai menjadi non-tunai (cashless), di mana ASDP mendukung program pemerintah dalam hal elektronifikasi pembayaran di pelabuhan penyeberangan. Dan mempercepat layanan transaksi pembelian tiket di loket Pelabuhan, serta meningkatkan revenue assurance dan meminimalisir praktek penyalahgunaan pembayaran," imbuhnya.