Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun Bisnis

Mengenal Sosok Pahlawan Daur Ulang, Sampah Anorganik Disulap Jadi Bernilai Ekonomis

Di tangan Salbiawati Salim, sampah anorganik disulap menjadi barang yang bernilai ekonomis.

Penulis: Fransiskus Adhiyuda Prasetia
Editor: Malvyandie Haryadi
zoom-in Mengenal Sosok Pahlawan Daur Ulang, Sampah Anorganik Disulap Jadi Bernilai Ekonomis
Ist
Di tangan Salbiawati Salim, tumpukan sampah anorganik disulap menjadi barang yang bernilai ekonomis. 

Laporan Wartawan Tribunnews.com, Fransiskus Adhiyuda

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Tumpukan sampah anorganik seperti botol plastik, kaleng, dan sedotan mungkin hanya akan berakhir di tempat sampah. Namun berbeda dengan perempuan yang satu ini.

Di tangan Salbiawati Salim, sampah anorganik disulap menjadi barang yang bernilai ekonomis.

Nasabah Mekaar binaan PNM Kota Makassar ini bisa dibilang sukses menjadi pahlawan daur ulang dengan memproduksi kreasi produk.

Mulai dari hiasan bunga, tas, hingga beragam furniture keren.

Bergabung sebagai nasabah PNM Mekaar sejak tahun 2019, dia melihat potensi usaha kerajinan dengan omset yang menjanjikan. Apalagi untuk mendapatkan bahan baku barang bekas tidaklah sulit bagi perempuan yang berdomisili di Gunung Lantimojong ini.

Salbia juga aktif menjadi pengelola bank sampah di daerah tempat tinggalnya.

Berita Rekomendasi

“Barang bekas saya dapat dari anggota nasabah bank sampah yang saya kelola dan modal yang saya dapat dari PNM untuk membeli bahan pelengkap untuk membuat kerajinan,” kata Salbia, Jumat (10/11/2023).

Hasil daur ulang sampah yang dia kelola pun membuahkan hasil.

Produksi karya tangannya berupa kostum dari bahan daur ulang sering kali dilirik masyarakat untuk memeriahkan momen hari besar seperti HUT Kota Makassar dan Hari Kemerdekaan RI.

Pemesannya pun tidak hanya datang dari Ujung Pandang namun kota lainnya berkat promosi dari mulut ke mulut yang dibantu oleh keluarga.

“Alhamdulillah keluarga besar sangat dukung usaha saya, mereka juga bantu promosi ke teman dan tetangga. Saya yakin ini berkat niat baik saya untuk jaga lingkungan juga,” tambahnya.

Omset produk daur ulang yang telah dia dapatkan beserta modal pembiayaan yang diberikan oleh PNM kini menambah daftar usaha yang Salbia jalankan.

Selain membuat produk dari sampah, kini dirinya juga menjual kue kering dan membuka warung sederhana di rumahnya.

“Usaha saya memang masih skala rumahan, tapi sekarang sudah ada dua orang yang bantu membuat kue dan dua orang reseller,” tambahnya.

PNM sebagai lembaga jasa keuangan non-bank berfokus pada pemberdayaan nasabah binaannya.

Pemberdayaan diarahkan pada peningkatan kesejahteraan nasabah terutama pada pembangunan ekonomi yang menciptakan multiplier effect terhadap pembangunan sosial dan pembangunan lingkungan.

Artikel ini merupakan bagian dari Lestari KG Media, sebuah inisiatif untuk akselerasi Tujuan Pembangunan Berkelanjutan. Selengkapnya

A member of

asia sustainability impact consortium

Follow our mission at sustainabilityimpactconsortium.asia

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas