Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun Bisnis

Kemenkes Siapkan Anggaran Rp 423,28 Miliar Untuk Penyelenggaraan Kesehatan Haji 2024

Kementerian Kesehatan menyiapkan anggaran sebesar Rp 423,28 miliar untuk penyelenggaraan kesehatan haji tahun 2024.

Penulis: Dennis Destryawan
Editor: Sanusi
zoom-in Kemenkes Siapkan Anggaran Rp 423,28 Miliar Untuk Penyelenggaraan Kesehatan Haji 2024
AP/Amr Nabil
Ribuan jemaah haji mengelilingi Ka'bah 

Laporan Wartawan Tribunnews.com, Dennis Destryawan

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Kementerian Kesehatan (Kemenkes) menyiapkan anggaran sebesar Rp 423,28 miliar untuk penyelenggaraan kesehatan haji tahun 2024.

Sekretaris Jenderal Kementerian Kesehatan Kunta Wibawa Dasa Nugraha memaparkan, anggaran tersebut rencananya akan digunakan untuk obat-obatan, pelayanan kesehatan di Indonesia dan Arab Saudi, dan pelatihan kompetensi petugas kesehatan.

Baca juga: Kemenag Ungkap Alasan Usulan Biaya Penyelenggaraan Ibadah Haji 2024 Mencapai Rp105 Juta

"Selain itu juga pembekalan integrasi tenaga kesehatan, dan honor petugas. Total penyelenggaraan kesehatan haji tahun 2024 sebesar Rp 423,28 miliar," ujar Kunta di DPR, Jakarta, Selasa (14/11/2023),

Kunta berujar, dana tersebut digelontorkan agar kesehatan calon jemaah haji dapat disiapkan untuk mendukung lancarnya pelaksanaan haji.

"Pada tahun masa operasional haji tahun 2023 terdapat 774 jemaah haji Indonesia wafat," tambahnya.

Jumlah tersebut meningkat dibanding masa operasional haji tahun 2022 sebanyak 645 jemaah haji wafat. Kunta menuturkan, meningkatnya angka wafat disebabkan sejumlah alasan seperti penyakit komorbid dan lainnya.

BERITA REKOMENDASI

"Pemeriksaan kesehatan haji nantinya tidak hanya medical check up (MCU). Tapi juga pemeriksaan kognitif, pemeriksaan kesehatan mental, dan pemeriksaan ADL," ujarnya.

Baca juga: Kemenag dan DPR Bentuk Panitia Kerja, Bahas Biaya Penyelenggaraan Ibadah Haji 2024

Pemeriksaan kognitif untuk mengidentifikasi kemampuan berpikir pada lansia. Pemeriksaan kesehatan mental untuk mengidentifikasi demensia, orientasi, daya ingat, dan konsentrasi.

"Sedangkan, pemeriksaan ADL untuk mengidentifikasi kemampuan melakukan aktivitas harian secara mandiri," katanya.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas