Sampai Saat Ini Tambahan Impor 1,5 Juta Ton Beras Belum Datang di Indonesia, Amankah Cadangan Bulog?
Dari tambahan kuota impor sebanyak 1,5 juta ton dari pemerintah ini hanya bisa direalisasikan sebanyak 1 juta ton saja.
Editor: Seno Tri Sulistiyono
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Pemerintah telah memutuskan impor beras sepanjang tahun ini sebanyak 3,5 juta ton untuk memenuhi cadangan beras pemerintah (CBP) di gudang Bulog.
Dari total itu, 2 juta ton beras impor sudah direalisasikan dan pada Oktober 2023 pemerintah memutuskan menambah kuota impor sebanyak 1,5 juta ton beras.
Namun, kuota tambahan 1,5 juta ton beras impor sampai saat ini belum tiba di Indonesia.
Sekretaris Perusahaan Bulog, Awaludin Iqbal mengatakan, dari tambahan kuota impor beras tersebut, Bulog bisa menyanggupi sebanyak 1 juta ton beras.
Baca juga: Update Harga Pangan 15 November 2023: Beras, Minyak Curah hingga Daging Sapi Melandai
"Sekarang sebagian dalam perjalanan dan diharapkan tiba seluruhnya di tahun ini. Kedatangannya secara bertahap tersebar di beberapa pelabuhan," kata Iqbal saat dihubungi Tribunnews, Rabu (15/11/2023).
Kedatangan tambahan beras impor tersebut sangat dinanti, sebab tanpa hal itu maka Bulog bisa kekurangan CBP yang mesti di atas 1 juta ton.
Menurutnya, dengan adanya tambahan impor beras ini maka CBP akhir tahun ini diperkirakan 1,2 juta ton beras.
"Posisi stok dinamis, diproyeksikan stok akhir tahun kurang lebih 1,2 juta ton," ujarnya.
Alasan Hanya 1 Juta Ton Beras
Direktur Utama Perum Bulog Budi Waseso (Buwas) sebelumnya menyampaikan, dari tambahan kuota impor sebanyak 1,5 juta ton dari pemerintah ini hanya bisa direalisasikan sebanyak 1 juta ton saja.
Hal ini dikarenakan keterbatasan waktu dalam proses importasi tersebut mulai dari proses penyiapan komoditasnya maupun kebutuhan kapal untuk angkutan dari negara pengirim.
“Yang bisa kita realisasikan hanya yang terkontrak tahun ini saja. Kita sudah berhasil kontrak sebanyak 1 juta ton, sisanya yang 500 ribu ton tidak bisa carry over karena carry over hanya bisa untuk yang terkontrak tahun ini saja," papar Buwas, beberapa waktu lalu.
"Dengan tambahan kuota impor ini stok cadangan beras pemerintah yang dikuasai Bulog jumlahnya sangat aman sampai dengan tahun depan," sambungnya.
Perbanyak Destinasi Pelabuhan
Dalam mempercepat realisasi impor 1 juta ton beras, Bulog memperbanyak destinasi pelabuhan penerima agar beras impor bisa segera dibongkar dan disalurkan
Buwas menyebut, selama proses pembongkaran beras impor Bulog berkoordinasi dan mendapatkan support dari Pelindo yang akan melayani tiga shift (24 jam) sehingga mampu mempercepat layanan bongkar pada kapal beras dimaksud.