Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun Bisnis

Menteri Basuki Jelaskan Peran PUPR di Proyek Kereta Cepat Jakarta-Surabaya

Pemerintah mencanangkan proyek Kereta Cepat Jakarta menuju Surabaya dengan melibatkan calon investor dari China.

Penulis: Nitis Hawaroh
Editor: Choirul Arifin
zoom-in Menteri Basuki Jelaskan Peran PUPR di Proyek Kereta Cepat Jakarta-Surabaya
Tribunnews/Ibel
Menteri PUPR Basuki Hadimuljono usai raker dengan Komisi V DPR, Senin (20/11/2023). 

Laporan Wartawan Tribunnews.com, Nitis Hawaroh

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Pemerintah mencanangkan proyek Kereta Cepat Jakarta menuju Surabaya dengan melibatkan calon investor dari China.

Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Basuki Hadimuljono mengatakan, peran PUPR dalam proyek tersebut adalah melalui Komite Keamanan Jembatan Panjang dan Terowongan Jalan.

Artinya, Kementerian PUPR hanya memberikan sertifikasi pada setiap jembatan dan terowongan perlintasan kereta cepat tersebut.

"Jadi saya bukan direct sebagai Kementerian PUPR. Jadi melalui komite keamanan jembatan dan terowongan jalan seperti KA Cepat Jakarta - Bandung terowongannya kita sertifikasi," ujar Basuki saat ditemui di Kompleks Parlemen, Senin (20/11/2023).

Basuki bilang, pemberian sertifikasi itu tak hanya untuk proyek kereta cepat saja. Kereta Light Rail Transit (LRT) Jabodebek pun turut dalam pantauannya.

Dia juga menegaskan bahwa diluar dari peran PUPR itu, proyek Kereta Cepat Jakarta - Surabaya dikendalikan oleh Kementerian Perhubungan (Kemenhub).

Berita Rekomendasi

"Kalau kereta LRT yang di wilayah Warung Buncit kita juga sertifikasi. Jadi saya atau Kementerian PUPR masuk sebagai komite keamanan jembatan dan terowongan jalan. Yang lainnya menejemenya di Kemenhub," jelasnya.

Sebelumnya Wakil Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Kartika Wirjoatmodjo (Tiko) mengatakan, pemerintah bersama China tengah mengkaji pembangunan proyek Kereta Cepat Jakarta-Surabaya.

Menurutnya, kajian tersebut membutuhkan waktu lebih dari dua pekan. Pasalnya hal itu menyangkut dengan studi kelayakan atau Feasibility Study (FS) maupun pendaan dari transportasi tersebut.

Baca juga: Tol ke Stasiun Karawang Kereta Cepat Bakal Dibangun, Pembebasan Lahan Sedang Diukur

"Jadi kita baru mulai kesepakatan dengan pihak cina untuk memulai join study itu tapi butuh waktulah enggak mungkin 2 Minggu. Tapi kita sebagai BUMN join study bersama China untuk kita lihat feasibility maupun cost projek secara keseluruhan," kata Tiko kepada wartawan di Sarinah, Rabu (1/11/2023).

Tiko mengatakan bahwa kajian tersebut juga nantinya akan mengarah pada untung rugi daripada pembangunan Kereta Cepat Jakarta-Surabaya.


"Kita lihat nanti, tentunya secara komersial China harus melihat apakah feasibility atau nggak dan berapa projek cost-nya, jadi ya kita kasih kesempatan mereka dan mereka tidak langsung bilang iya," jelasnya.

Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan mengungkapkan bahwa sudah ada kesepatakan dengan China untuk meneruskan pembangunan kereta cepat hingga Surabaya.

Baca juga: Soal Proyek Kereta Cepat Jakarta-Surabaya, Wamen BUMN: Sedang Dikaji China

Hal itu dikatakannya melalui unggahan video di akun Instagram pribadinya @luhut.pandjaitan.

Pada video yang mengabarkan perkembangan kondisinya di Singapura, Luhut menyempilkan informasi bahwa bunga pinjaman yang ditawarkan China pada proyek kali ini jauh lebih murah dibandingkan bunga yang ditawarkan negara-negara lain.

"Pak Jokowi mau Kereta Cepat Jakarta-Surabaya diterusin, tadi saya dengar perjanjian dengan China juga jalan. Malah bunganya jauh lebih murah daripada bunga yang ditawarkan negara lain," ujarnya dalam akun @luhut.pandjaitan, dikutip Selasa (31/10/2023)

Terlebih, lanjut dia, teknologi yang dimiliki China juga sudah dapat dibuktikan bisa mewujudkan Indonesia memiliki kereta api cepat Jakarta-Bandung.

"Kita sudah buktikan dan kita sudah punya pengalaman. Kan ini masalah kunci pertama ini pembebasan tanah yang tidak jelas-jelas itu. Sekarang dengan kita punya pengalaman, we don't have a problem anymore," kata Luhut.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas