Tahun Depan Bandara Gusti Ngurah Rai Akan Miliki Fasilitas Perbaikan dan Perawatan Pesawat
Fasilitas MRO ini merupakan usaha yang dikelola oleh perusahaan kerjasama operasi (KSO) PT Angkasa Pura Properti (APP) dan PT Avia Technics Dirgantara
Editor: Choirul Arifin
TRIBUNNEWS.COM, BALI - Untuk pertama kalinya, Bandara I Gusti Ngurah Rai di Bali pada tahun 2024 mendatang akan memiliki fasilitas perbaikan dan perawatan pesawat terbang atau maintenance, repair, and overhaul (MRO).
Fasilitas MRO ini merupakan usaha yang dikelola oleh perusahaan kerjasama operasi (KSO) PT Angkasa Pura Properti (APP) dan PT Avia Technics Dirgantara (FL Technics Indonesia) atau disebut KSO APP-FLT.
Mereka sudah memulai pembangunan fasilitas MRO tersebut di Bandara I Gusti Ngurah Rai Bali yang dikelola oleh PT Angkasa Pura I (AP1).
Dimulainya pembangunan fasilitas MRO di Bandara I Gusti Ngurah Rai menandai suatu milestone yang sangat signifikan dalam pengembangan portofolio bisnis perusahaan. Dengan kapabilitas, network, dan keahlian dari APP dan FL Technics Indonesia.
"Kami optimistis kerja sama ini akan memberikan multiplier effect yang sangat positif terhadap kinerja operasional dan layanan di AP1 secara khusus, serta terhadap ekosistem aviasi di Indonesia dalam lingkup yang lebih luas," ujar Direktur Utama AP1 Faik Fahmi melalui keterangan tertulis, Rabu (22/11/2023).
Direktur Utama APP Ristiyanto Eko Wibowo menyatakan, KSO ini ditujukan untuk mendukung operasional AP1 selaku induk. “Kami melihat hal ini membuktikan fokus kami dalam mendukung fasilitas penunjang pelayanan kebandarudaraan di AP1,” ujar Ristiyanto Eko Wibowo.
Baca juga: Kenaikan Harga Avtur dan Biaya MRO Jadi Alasan Maskapai Pasang Harga Tiket Mahal
Groundbreaking ini juga menandai dimulainya minimum operasional kegiatan MRO melalui pemanfaatan dua hanggar eksisting Bandara I Gusti Ngurah Rai Bali yang saat ini masing-masing dapat menampung 1 pesawat berbadan sedang atau tipe narrow-body.
Pembangunan fasilitas MRO ditargetkan akan rampung pada Juli 2024, serta mampu melayani 6 pesawat tipe narrow body secara simultan.
Laporan reporter: Venny Suryanto | Sumber: Kontan