Kinerja Neraca Perdagangan Indonesia di Oktober 2023 Surplus 3,48 Miliar Dolar AS
Neraca perdagangan jika dilihat secara komulatif dari Januari hingga Oktober mengalami surplus mencapai 31,22 miliar dolar AS.
Penulis: Nitis Hawaroh
Editor: Seno Tri Sulistiyono
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Nitis Hawaroh
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Kementerian Keuangan (Kemenkeu) mencatat, kinerja neraca perdagangan Indonesia mengalami surplus 3,48 miliar dolar Amerika Serikat (AS) per Oktober 2023.
"Neraca perdagangan kita agak membaik lagi sesudah kita melihat kondisi pada bulan September yang tekannya cukup besar," ujar Menteri Keuangan Sri Mulyani dalam Konferensi Pers APBN Kita, Jumat (24/11/2023).
Menurut Sri Mulyani, neraca perdagangan jika dilihat secara komulatif dari Januari hingga Oktober mengalami surplus mencapai 31,22 miliar dolar AS.
Meski begitu, dari sisi pertumbuhan ekspor mengalami tekanan yang cukup dalam yaitu -10,4 persen. Sedangkan impor -2,4 persen.
Baca juga: Dorong Ekspor Nonmigas dan Surplus Neraca Perdagangan, 51 Pelaku Usaha Ikuti Expo di Mexico
"Ekspor kita dalam hal ini mencapai 22,15 miliar dolar AS pada bulan Oktober saja untuk impor 18,67 miliar atau turun 2,4 persen pada Oktober," ujarnya.
Bendahara negara itu kembali menegaskan bahwa neraca perdagangan Indonesia secara komulatif surplus 31,22 miliar dolar AS. Hanya saja nilainya lebih rendah dibandingkan tahun 2022 yang mencapai 45,4 miliar dolar AS.
"Ini yang tentu perlu untuk kita jaga agar eksternal balance di Indonesia tetap positif atau tetap tidak mempengaruhi secara negatif kegiatan sektor riil di Indonesia," jelasnya.
Adapun beberapa waktu lalu, Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat neraca perdagangan barang kembali mengalami surplus sebesar 3,48 miliar dolar Amerika Serikat (AS) pada Oktober 2023.
Deputi Bidang Statistik Distribusi dan Jasa, Pudji Ismartini mengatakan bahwa surplus neraca perdagangan Oktober 2023 ini lebih ditopang oleh komoditas nonmigas yaitu sebesar 5,31 miliar dolar AS.
Adapun komoditas penyumbang surplus utamanya adalah bahan bakar mineral, lemak dan minyak hewan atau nabati dan besi dan baja.
Namun jika dilihat secara kumulatif hingga Oktober 2023, total surplus neraca perdagangan tahun ini lebih rendah dibandingkan periode yang sama tahun 2022.
"Secara komulatif hingga Oktober 2023, total surplus neraca perdagangan Indonesia mencapai 31,22 miliar dolar AS atau lebih rendah sekitar 14,2 miliar dolar AS dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya," tutur dia.