Tingkatkan Daya Saing Global, Telkom Dukung Penerbitan Sertifikat Halal untuk 497 UMKM Binaan
Telkom dan Lembaga Pemeriksa Halal PT Surveyor Indonesia bekerja sama untuk membantu penerbitan sertifikat halal bagi 248 UMKM binaan Telkom.
Editor: Content Writer
TRIBUNNEWS.COM - Sebagai upaya untuk mewujudkan bangsa yang berdaya saing, PT Telkom Indonesia (Persero) Tbk (Telkom) senantiasa mendukung UMKM binaannya agar dapat bersaing secara nasional maupun internasional. Komitmen ini ditandai dengan kerja sama antara Telkom dan Lembaga Pemeriksa Halal PT Surveyor Indonesia untuk membantu penerbitan sertifikat halal bagi 248 UMKM binaan Rumah BUMN Telkom.
Penyerahan sertifikat halal secara simbolis digelar di Kantor Pusat PT Surveyor Indonesia, Jakarta beberapa waktu lalu dan dihadiri oleh Asisten Deputi Bidang TJSL Kementerian BUMN, Edi Eko Cahyono serta Direktur Komersial PT Surveyor Indonesia, Saifuddin Wijaya. Selain itu, hadir pula Deputy EVP Divisi SOE Service Telkom, Fajar Wibawa dan Kepala Pusat Registrasi & Sertifikasi Halal BPJPH, Hj. Siti Aminah, M.Pd.I beserta para tamu undangan lainnya.
"Sertifikasi terbagi menjadi dua, ada yang sertifikat gratis dan ada yang reguler. Beberapa masuk kategori reguler, cuma ada ribuan di antaranya. Tetapi itu menjadi bagian penting agar proses sertifikat halal sesuai amanat Presiden RI,” ujar Kepala Pusat Registrasi dan Sertifikasi Halal BPJPH Siti Aminah.
Baca juga: Telkom Akses Raih Peringkat Emas SNI Award 2023
Sertifikasi halal diperkirakan akan menjadi salah satu senjata UMKM Indonesia untuk menembus pasar global karena status kehalalan tersebut dapat menjadi keunggulan kompetitif Indonesia di pasar internasional.
Potensi UMKM ini juga disadari oleh pemerintah sehingga dikeluarkan UU Cipta Kerja dan UU Nomor 33 Tahun 2014 mengenai UMKM bersertifikat halal. Di sisi lain, untuk membangun UMKM bersertifikat halal perlu melalui beberapa tahapan. Sayangnya, masih banyak pelaku UMKM terkena kendala masalah biaya.
Berdasarkan data GAPMMI (Gabungan Produsen Makanan Minuman Indonesia), terdapat 1,6 juta pelaku industri makanan dan minuman kecil dan hanya 10 persen saja yang sudah mengantongi sertifikat halal. Data tersebut menunjukkan masih banyak UMKM di Indonesia yang belum tersertifikasi halal.
Sejalan dengan hal tersebut, pemerintah melalui Badan Penyelenggara Jaminan Produk Halal (BPJPH) menetapkan target sebesar 10 juta sertifikasi halal hingga tahun 2024. Untuk itu, dukungan segenap pihak diharapkan mempercepat pencapaian tersebut, mengingat sertifikasi halal memiliki kaitan dengan aspek yang luas, di antaranya kebersihan, bisnis, perdagangan internasional, pasar, reputasi, hingga isu global lainnya.
Baca juga: Kembali Selenggarakan Innovillage, Telkom Ajak Generasi Muda Bangun Masa Depan Berkelanjutan
Pada kesempatan yang sama, Deputy EVP SOE Service Telkom Fajar Wibawa turut menegaskan, kegiatan ini merupakan bentuk komitmen Telkom Indonesia dalam menyejahterakan masyarakat melalui program TJSL Go Modern, salah satunya dengan membantu pelaku UMKM dalam hal perizinan dan sertifikasi.
“Diharapkan melalui program ini dapat mendorong percepatan peningkatan kualitas UMKM yang berdaya saing global dalam mewujudkan Indonesia sebagai digital hub Asia,” ujar Fajar.
Sebelumnya, di tahun 2022 sebanyak 249 UMKM Binaan Telkom telah mendapat bantuan sertifikat halal. Secara keseluruhan, hingga tahun 2023 setidaknya sudah 497 UMKM yang telah dibantu sertifikasi kehalalannya oleh Telkom. Diharapkan angka tersebut dapat terus meningkat dan nantinya produk UMKM bersertifikasi halal ini dapat lebih bersaing untuk memenuhi kebutuhan konsumen domestik maupun internasional.(*)
Artikel ini merupakan bagian dari Lestari KG Media, sebuah inisiatif untuk akselerasi Tujuan Pembangunan Berkelanjutan. Selengkapnya
A member of
Follow our mission at sustainabilityimpactconsortium.asia