Upaya Ciptakan Ekosistem Keuangan Digital, Regulator Harus Dapat Dukungan Seluruh Pihak
OJK menilai teknologi memiliki peran strategis dalam membentuk masa depan bangsa.
Penulis: Hendra Gunawan
Editor: Seno Tri Sulistiyono
TRIBUNNEWS.COM -- Regulator terus melakukan upaya untuk menciptakan ekosistem keuangan digital yang sehat.
Kepala Eksekutif Pengawas Inovasi Teknologi Sektor Keuangan, Aset Keuangan Digital dan Aset kripto OJK Hasan Fawzi meminta agar semua pihak turut mendukung upaya ini.
"Regulator harus berinovasi secara berkelanjutan dan berkomitmen pada praktik bisnis yang bertanggung jawab sekaligus meningkatkan literasi keuangan masyarakat untuk mengambil keputusan keuangan yang bijak," kata Hasan dikutip Selasa (28/11/2023).
Baca juga: OJK: Tingkat Literasi Keuangan Digital di Provinsi Kalteng Masih Rendah 32,73 Persen
Salah satu upayanya adalah dengan mendorong agar masyarakat mengenali ragam dan produk finansial teknologi yang aman dan legal, risiko-risiko yang harus dipertimbangkan konsumen dalam menggunakan layanan fintech, dan perlindungan data pribadi.
Sementara Ketua Dewan Komisioner OJK Mahendra Siregar menyebutkan, teknologi memiliki peran strategis dalam membentuk masa depan bangsa. Kendati demikian, terkait dengan kemajuan teknologi harus disertai dengan tanggung jawab soal pelindungan data konsumen.
"Isu baru yang harus menjadi perhatian kita adalah terkait dengan perlindungan konsumen dan kepercayaan masyarakat. Tech is not sufficient, harus disertai dengan corporate governance, pengelolaan perusahaan secara profesional dan sesuai dengan regulasi," ungkap Mahendra.
Wakil Ketua Umum IV Aftech dan Marshall Pribadi, mengatakan para pemangku kepentingan juga berupaya untuk terus meningkatkan literasi masyarakat.
"Untuk menjawab tantangan terhadap pelindungan data pribadi, tetap sumber daya manusia kunci utamanya. Karena kecerobohan satu orang dapat berdampak kepada semuanya. Selain itu, itkikad baik antara pelanggan dan pelaku usaha tentunya harus dijaga," ujar Marshall yang juga CEO Privy.
Marshall menambahkan, pelindungan data pribadi dan keamanan siber di era digital saat ini sangat penting. Menjaga privasi dan keamanan data pribadi adalah prioritas utama sehingga perusahaan fintech hendaknya memperkuat sistem pelindungan data pribadi bagi konsumennya.
"Dalam mengelola keamanan siber suatu perusahaan juga memerlukan pandangan yang holistik. Jadi seluruh elemen di perusahaan harus sadar terhadap cyber security masing-masing," ujar Marshall.
Penggunaan tanda tangan elektronik tersertifikasi dan identitas digital untuk mengamankan transaksi keuangan dan perjanjian di dunia digital menjadi salah satu cara dalam memastikan keamanan siber.
Menurut Marshall, penggunaan satu identitas dan kata sandi akan meningkatkan keamanan karena mengurangi jumlah kredensial yang harus dikenal dan disimpan.
Selain itu, bisa meminimalisasi risiko kebocoran informasi pribadi saat beraktifitas digital untuk bisnis maupun dalam keseharian.
Ia menyebutkan, Privy sebagai salah satu perusahaan rintisan tanda tangan elektronik tersertifikasi di Indonesia dan anggota AFtech, turut memberikan edukasi mengenai pentingnya identitas digital dan TTE tersertifikasi yang aman, legal, dan tepercaya melalui rangkaian kegiatan.