UMKM Bisa Terlibat Dalam Ekosistem Kendaraan Listrik, Mulai Buka Dealer Hingga Stasiun Pengisian
Para pelaku usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) disebut bisa ikut terlibat dalam pengembangan ekosistem kendaraan listrik.
Penulis: Endrapta Ibrahim Pramudhiaz
Editor: Hendra Gunawan
Laporan wartawan Tribunnews.com, Endrapta Pramudhiaz
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Para pelaku usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) disebut bisa ikut terlibat dalam pengembangan ekosistem kendaraan listrik.
Sekretaris Deputi Bidang UKM Kementerian Koperasi dan UKM Koko Haryono meminta agar UMKM dapat mengambil peluang menjadi bagian dari ekosistem bisnis dan rantai pasok produksi kendaraan listrik dalam negeri.
Adapun jumlah kendaraan listrik diproyeksi sebanyak 20 juta unit pada 2030 dan diperkirakan terus meningkat hingga 2050.
Baca juga: Minat Pelaku UMKM Terhadap Motor Listrik Rendah karena Minimnya Sosialisasi
Angka tersebut berdasarkan laporan International Renewable Energy Agency (IRENA) dan Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM).
"Banyak peluang bisnis yang bisa diambil UMKM usaha green businees ini, seperti dalam pengembangan Electric Vehicle (EV)," kata Koko di gedung Smesco, Jakarta, Rabu (29/11/2023).
Peluang yang dimaksud meliputi membuka dealer, bengkel, stasiun pengisian baterai, dan lainnya.
Ia menegaskan, kebijakan pengembangan industri dan ekosistem Kendaraan Bermotor Listrik Berbasis Baterai (KBLBB) menjadi program yang strategis.
Bukan hanya mendorong perkembangan teknologi dan industri dalam negeri, tetapi juga berkaitan erat dengan paradigma baru pembangunan ekonomi hijau dan berkelanjutan
Ia mengatakan, akselerasi pengembangan EV di Indonesia juga terus didorong Pemerintah. Sederet upaya juga telah dilakukan.
"Antara lain, melalui penyusunan peta jalan pengembangan EV, pemberian berbagai insentif, hingga pengembangan ekosistem EV di Indonesia,” ujar Koko.