Uni Eropa Ingin Kembangkan Investasi Industri Manufaktur dan Logam di Indonesia
Di antaranya, industri manufaktur, peningkatan rantai nilai dalam industri logam, serta sektor konsumen.
Penulis: Dennis Destryawan
Editor: Hendra Gunawan
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Dennis Destryawan
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA -- Kamar Dagang Eropa di Indonesia atau European Business Chamber of Commerce (EuroCham) ingin kembangkan investasi di sektor-sektor yang memberikan kontribusi signifikan terhadap produk domestik bruto di Indonesia.
Di antaranya, industri manufaktur, peningkatan rantai nilai dalam industri logam, serta sektor konsumen.
Ketua EuroCham Indonesia Francois de Maricourt, mengatakan, EuroCham berkomitmen untuk mendukung visi Indonesia Emas 2045 melalui penanaman modal asing secara langsung oleh anggota EuroCham.
Baca juga: Pemerintah Harus Cermati Positive List Produk Impor Agar Tak Hambat Hilirisasi
"Yang bisnisnya terus berkembang di Indonesia, khususnya di sektor-sektor yang memberikan kontribusi signifikan terhadap PDB Indonesia, seperti manufaktur, peningkatan rantai nilai dalam industri logam, serta sektor konsumen," terang Francois saat acara Indonesia-Europe Investment Summit 2023 di Jakarta, Kamis (30/11/2023).
Duta Besar Uni Eropa untuk Indonesia Yang Mulia Denis Chaibi menekankan dukungan Uni Eropa terhadap ekspansi perusahaan-perusahaan Eropa di Indonesia, dalam upaya mendukung pembangunan Indonesia.
"Salah satu cara untuk mencapai hal ini adalah dengan membina hubungan perdagangan yang lebih kuat dengan Indonesia," terangnya.
Dubes Chaibi juga menggarisbawahi komitmen bersama Uni Eropa dan Indonesia dalam menyelesaikan Perjanjian Kemitraan Ekonomi Komprehensif Indonesia-Uni Eropa atau Indonesia-EU Comprehensive Economic Partnership Agreement (CEPA) untuk memaksimalkan perdagangan dua arah dan mendukung pertumbuhan perekonomian Indonesia.
“Selama lebih dari 35 tahun, Uni Eropa telah menjadi mitra kunci yang secara aktif mendukung pertumbuhan dan pembangunan ekonomi Indonesia," katanya.
Pada tahun 2022, Uni Eropa menjadi mitra dagang terbesar kelima bagi Indonesia, melakukan perdagangan bilateral senilai EUR 32,6 miliar, meningkat 32 perden dari tahun sebelumnya.
Baca juga: Pemerintah Harus Cermati Positive List Produk Impor Agar Tak Hambat Hilirisasi
Investasi Uni Eropa terus meningkat, dengan nilai Investasi Asing Langsung mencapai EUR 20,4 miliar. Angka ini menunjukkan ketahanan hubungan ekonomi Uni Eropa-Indonesia di
tengah pandemi COVID-19.
Implementasi CEPA Uni Eropa-Indonesia, setalah perjanjian ini dirampungkan, diproyeksikan akan meningkatkan ekspor Indonesia ke Uni Eropa secara
signifikan sebesar 17,7 persen.
Selain itu, perjanjian ini bertujuan untuk meningkatkan kesejahteraan dan PDB Indonesia masing-masing sebesar EUR 3,2 miliar dan EUR 5,2 miliar, dari tahun ke tahun.
EuroCham bekerja sama dengan Delegasi Uni Eropa untuk Indonesia menyelenggarakan acara penting bertajuk Indonesia Europe Investment Summit 2023 (IEIS) dengan mengusung tema “Menangkap Momentum Penting Menuju Indonesia Emas 2045”.
Acara ini merupakan forum untuk memperkuat kemitraan antara dunia usaha Eropa dan Indonesia. Forum ini juga memberikan peluang bagi investor Eropa di Indonesia untuk menunjukkan dampak dan kontribusi mereka terhadap visi pemerintah Indonesia Emas 2045.