Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun Bisnis

Menkominfo Budi Arie Enggan Berkomentar Banyak Soal Media Center Buatan Bahlil

Bahlil mengungkapkan padanya bahwa media center tersebut untuk memberi informasi mengenai Ibu Kota Negara (IKN) Nusantara dan perihal investasi.

Penulis: Endrapta Ibrahim Pramudhiaz
Editor: Hendra Gunawan
zoom-in Menkominfo Budi Arie Enggan Berkomentar Banyak Soal Media Center Buatan Bahlil
TRIBUNNEWS/IRWAN RISMAWAN
Menteri Komunikasi dan Informatika Republik Indonesia Budi Arie Setiadi 

Laporan wartawan Tribunnews.com, Endrapta Pramudhiaz

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Menteri Komunikasi dan Informatika (Menkominfo) Budi Arie Setiadi enggan berkomentar banyak perihal dibentuknya Media Center Koalisi Indonesia Maju oleh Kementerian Investasi.

Ia tak berbicara banyak ketika dimintai tanggapan mengenai media center yang dibentuk Menteri Investasi Bahlil Lahadalia itu.

Budi mengatakan, Bahlil mengungkapkan padanya bahwa media center tersebut untuk memberi informasi mengenai Ibu Kota Negara (IKN) Nusantara dan perihal investasi.

Baca juga: Ratusan Warga Desa di Bengkulu Jadi Korban Penipuan Bermodus Investasi, Kerugian Capai Rp5 Miliar

"Sudahlah tidak usah dikomentari. Dia (Bahlil) sudah klarifikasi kan (media center-nya) untuk informasi IKN, investasi, dan lain-lain," ujar Budi ketika ditemui di Hotel St Regis, Jakarta Selatan, Rabu (6/12/2023).

Pada beberapa kegiatan negara, Kementerian Kominfo biasanya menjadi pihak yang membentuk media center untuk para jurnalis bekerja.

Contohnya seperti saat gelaran Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) G20 2022 di Bali. Kemudian, ada juga saat Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) ke-42 dan ke-43 ASEAN 2023.

Berita Rekomendasi

Adapun sebelumnya Menteri Investasi/Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM), Bahlil Lahadalia mengatakan Media Center Indonesia Maju dibentuk dengan tujuan terkait isu, informasi maupun masukan yang berkembang dalam Pemilu 2024.

Menteri yang juga menjadi pendukung Prabowo-Gibran ini beralasan upaya klarifikasi informasi Pemilu 2024 berkaitan dengan pertumbuhan ekonomi.

"Karena ini tahun politik, penting rasanya kami dari pemerintah berpandangan untuk dilakukan percepatan memberi informasi ataupun klarifikasi terhadap berbagai masukan, kritikan ataupun plesetan data," kata Bahlil, dalam konferensi pers, Senin (4/12/2023).

Dengan adanya Media Center Indonesia Maju, Bahlil berharap para wartawan bisa mengecek berbagai isu terkait pemerintah.

Baca juga: Uni Eropa Ingin Kembangkan Investasi Industri Manufaktur dan Logam di Indonesia

"Media Center ini kita bangun dalam rangka memberikan wadah kepada teman-teman (jurnalis) untuk meng-cross check karena ini kan sebenarnya banyak di tahun pemilu, pileg, pilpres, kadang-kadang ada berita yang butuh informasi, nah disini kita bisa berdialog," jelas Bahlil.

"Kami bentuk ini untuk membina teman-teman wartawan bisa cepat menelaah informasi terhadap berbagai kebijakan pemerintah yang telah dilakukan atau akan dilakukan yang kaitannya dengan proses pembangunan," ujarnya.

Nama Media Center dan Sumber Pendanaan Jadi Sorotan

Pembentukan Media Center Indonesia Maju itu menuai sorotan di antaranya soal nama yang dipakai.

Pasalnya nama Indonesia Maju sama dengan nama koalisi calon presiden dan wakil presiden nomor urut 2, Prabowo-Gibran.

Bahlil berdalih, nama Indonesia Maju mengacu pada nama Kabinet bukan nama koalisi pendukung capres-cawapres.

"Oh itu bro sudah tau kalau kabinet sekarang namanya kabinet indonesia maju? Udah tahu belum? Udah tahu? Iya kabinet namanya Indonesia Maju jadi tulis besar-besar ini media center Indonesia Maju," kata Bahlil.

Bahlil juga membantah Media Center Indonesia Maju berkaitan dengan politik.

"Di sini hanya membicarakan tentang apa yang menjadi data kebijakan pemerintah. Sementara unsur politik tidak ada di sini. Jadi bukan sekretariat politik tapi ketika ada sekelompok orang atau salah satu kelompok yang memberikan atau mempertanyakan atau katakanlah menyerang pemerintah dengan narasi yang tidak benar kami berhak melakukan klarifikasi."

"Tapi, saya tegaskan lagi di sini bukan untuk urusan politik," tuturnya.

Sementara itu, soal pendanaan, Bahlil enggan mengungkapnya.

Ia hanya mengatakan sumber dana yang dipakai merupakan sumber dana yang tidak melanggar aturan.

Bahlil mengatakan anggaran itu bakal dipertanggungjawabkan kepada Inspektorat kementerian.

"Menyangkut anggaran nanti saya diperiksa inspektur saja. Itu urusan saya, itu ada mekanisme. Jangan saya lapor ke bro, saya lapor ke inspektur, yang jelas dana halal dan tidak melanggar aturan," kata Bahlil

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2025 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas