Di COP28 Climate Change Dubai, BUMN Pupuk Beberkan Strategi Jadi Green Industry
Indonesia memaparkan berbaga strategi menghadapi tren perubahan iklim di bumi. Salah satu pemaparnya adalah BUMN pupuk
Penulis: Choirul Arifin
Editor: Hendra Gunawan
Laporan Wartawan Tribunnews, Choirul Arifin
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Konferensi para pihak konvensi kerangka kerja PBB tentang perubahan iklim (Conference of the Parties 28, COP-28) diselengggarakan di Dubai, Uni Emirat Arab (UEA) pada 30 November-12 Desember 2023.
Di pertemuan ini Indonesia memaparkan berbagai strategi menghadapi tren perubahan iklim di bumi. Salah satu pemaparnya adalah BUMN pupuk PT Petrokimia Gresik yang menyampaikan sejumlah strategi industri dan proyek baru untuk mendukung Pemerintah mengurangi emisi karbon.
Baca juga: Sambut Revisi Permentan 10 Tahun 2022, Himpo: Mudahkan Petani Dapat Pupuk Subsidi
"Melalui rangkaianstrategi tersebut Petrokimia Gresik mampu meminimalisasi emisi karbon lebih dari 1,2 juta ton dalam setahun," ungkap Direktur Utama Petrokimia Gresik, Dwi Satriyo Annurogo saat menjadi pembicara di acara "Pavilion Indonesia Talks Session" COP28, Rabu malam (6/12/2023).
Dwi Satriyo menjelaskan, Petrokimia Gresik saat ini menjadi produsen pupuk dan bahan kimia terlengkap di Indonesia yang menjadi kebutuhan dasar bagi sektor pertanian untuk menghasilkan pangan. Dalam proses produksi dan operasionalnya, pihaknya berupaya meminimalisir emisi karbon.
Strategi yang dijalankan antara lain, pemanfaatan karbon untuk bahan baku pupuk Urea, ZA, serta menggunakan karbon untuk bahan produksi CO2 cair dan dry ice. Melalui strategi ini, perusahaan telah memanfaatkan emisi karbon sekitar 902.700 ton/tahun.
Kedua, perusahaan jugameningkatkan efisiensi dalam pembakaran pada boiler berbahan bakar batubara. Melalui upaya ini, Petrokimia Gresik mampu meminimalisasi emisi karbon sekitar 1.600 ton/tahun.
Strategi efisiensi energi berikutnya adalah melalui pemanfaatan purge gas sebagai bahan bakar tambahan yang dapat mengurangi konsumsi gas alam. Melalui langkah ini, Petrokimia Gresik juga meminimalisasi emisi karbon hingga 3.145 ton/tahun.
Ketiga, perusahaan juga melakukan transisi energi dengan mengurangi produksi listrik dari Pembangkit Listrik Tenaga Batubara dan menggantinya dengan konsumsi listrik dari PLN. Transisi energi ini dapat meminimalisasi emisi karbon hingga 105.000 ton/tahun.
Keempat, perusahaan memanfaatkan energi terbarukan, yaitu menginstalasi panel surya dengan dengan kapasitas 471 kWp menghasilkan sekitar 516.000 kWh per tahun.
Dwi Satriyo mengatakan, melalui panel ini, perusahaan bisa mengurangi potensi timbulnya emisi karbon sekitar 447 ton/tahun.
Perusahaan juga telah membeli Renewable Energy Certificate (REC) dari PLN 2.160 unit/bulan. Melalui upaya ini, Petrokimia Gresik bisa meminimalisasi emisi karbon setara 22.550/tahun
Strategi kelima, melakukan elektrifikasi dengan menggunakan 150 unit kendaraan listrik untuk operasional usaha, sehingga mampu mengurangi emisi karbon hingga 50 ton/tahun.
"Strategi-strategi ini telah dijalankan oleh Petrokimia Gresik dan sudah memberikan kontribusi nyata dalam meminimalisasi emisi karbon," ungkap Dwi Satriyo.