Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun Bisnis

Bunga Kredit, Pemilu dan Harga Komoditas Ekspor Perlambat Pertumbuhan Ekonomi RI

Bila pada tahun ini pertumbuhan ekonomi RI masih bisa di atas 5 persen, Bank Indonesia memprediksi tahun depan dan dua tahun berikutnya

Editor: Hendra Gunawan
zoom-in Bunga Kredit, Pemilu dan Harga Komoditas Ekspor Perlambat Pertumbuhan Ekonomi RI
TRIBUN JATENG/TRIBUN JATENG/HERMAWAN HANDAKA
Ilustrasi Jalan Tol Tans Jawa. Bunga kredit yang tinggi, perhelatan pemilihan umum (pemilu) dan prediksi penurunan harga komoditas ekspor pada 2024 diprediksi akan memperlambat perekonomian Indonesia. 

Sebelumnya, Gubernur Bank Indonesia (BI) Perry Warjiyo meramalkan, pertumbuhan ekonomi Indonesia akan menyentuh di 5,3 persen sampai 6,1 persen pada 2028.

Meski begitu, Perry mengatakan bahwa inflasi tetap akan terjaga di 2,5 +/- 1 persen dan neraca pembayaran akan tetap sehat.

"Untuk itu kami mohon arahan Presiden Joko Widodo," kata Perry dalam acara Pertemuan Tahunan Bank Indonesia 2023, di Gedung BI, Rabu (29/11/2023).

Menurut Perry, kegiatan ekonomi memerlukan tranformasi di sektor riil meliputi infrastruktur konektivitas fisik, digital, hilirisasi minerba bahkan di sektor pertanian, perkebunan, peternakan dan perikanan.

Dia juga bilang, kemajuan transformasi ekonomi sejak tahun 2013 menjadi landasan kuat untuk kebangkitan ekonomi kedepan, meningkatkan pertumbuhan ekonomi melalui peningkatan modal penyerapan tenaga kerja dan kenaikan produktivitas.

Adapun Bank Indonesia memprediksi pertumbuhan ekonomi pada 2024 akan mencapai 4,8 persen sampai 5,6 persen di 2025.

"Salah satu yang tinggi di dunia," kata dia.

Berita Rekomendasi

Perry bilang, pertumbuhan itu didorong oleh konsumsi dan investasi serta di dukung kenaikan gaji ASN, Pemilihan Umum (Pemilu) dan infrastruktur di IKN

Sementara terkait inflasi, Perry menegaskan bahwa inflasi tetap terkendali dalam sasaran 2,5+/-1 persen pada 2024 dan 2025.

"Konsistensi kebijakan moneter, kebijakan fiskal dan terus kuatnya gerakan nasional pengendalian inflasi pangan (GNPIP), nilai tukar rupiah tahun 2024 akan lebih stabil dengan komitmen tinggi BI juga fundamental yang baik," jelasnya.

Sedangkan pertumbuhan kredit akan meningkat ke 10 sampai 12 persen pada 2024 dan kemudian meningkat kembali ke 11 sampai 13 persen pada 2025. (Tribunnews.com/Kompas.com)

Artikel ini merupakan bagian dari Lestari KG Media, sebuah inisiatif untuk akselerasi Tujuan Pembangunan Berkelanjutan. Selengkapnya

A member of

asia sustainability impact consortium

Follow our mission at sustainabilityimpactconsortium.asia

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas