Dibisikkan Sri Mulyani Soal Perkembangan Harga Minyak Dunia, Jokowi Ucapkan Syukur
Sri Mulyani mengatakan bahwa gejolak harga minyak mentah dunia yang kini cenderung naik akan segera berakhir.
Penulis: Endrapta Ibrahim Pramudhiaz
Editor: Choirul Arifin
Laporan wartawan Tribunnews.com, Endrapta Pramudhiaz
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengaku dirinya baru saja mendapat bisikan Menteri Keuangan Sri Mulyani tentang perkembangan harga minyak mentah dunia.
Setelah mendapa bisikan itu, Jokowi mengajak orang-orang bersyukur.
Sri Mulyani, kata Jokowi, mengatakan bahwa gejolak harga minyak mentah dunia yang kini cenderung naik akan segera berakhir.
Awalnya, dia bilang ketidakpastian global masih berlanjut, di mana konflik di Timur Tengah kemungkinan masih dapat memicu kenaikan harga minyak dunia.
"Meskipun (begitu), tadi Bu Menteri Keuangan bisik-bisik saya, 'Pak, urusan harga minyak kelihatannya sudah tidak akan bergejolak naik lagi.' Ini juga patut kita syukuri," kata Jokowi dalam sambutannya di acara Seminar Nasional Outlook Perekonomian Indonesia 2024 di Jakarta, Jumat (22/12/2023).
Menurut pantauan CNBC International, harga minyak mentah untuk perdagangan Rabu (20/12/2023) ditutup di level tertinggi.
Harga harga minyak mentah berjangka West Texas Intermediate (WTI) yang dilaporkan naik 1,3 persen mencapai 73,44 dolar AS per barel.
Lonjakan serupa juga dialami oleh Brent yang naik dua persen ke kisaran 79,48 dolar AS per barel.
Kenaikan harga minyak dunia tengah diwaspadai imbas dari serangan Houthi Yaman terhadap kapal-kapal dagang yang melintas di Laut Merah.
Baca juga: Serangan Houthi di Laut Merah Bikin Harga Mobil di Israel Melonjak, Pajak Naik, Dolar Menguat
Colby Connelly, analis senior di perusahaan Energy Intelligence yang berbasis di AS memperingatkan para investor untuk mewaspadai terjadinya kenaikan harga minyak dunia.
Sejumlah raksasa pelayaran global seperti CMA-CGM dan Hapag Lloyd mengumumkan penghentian semua pengiriman kontainer melalui Laut Merah hingga batas waktu yang tak ditentukan.
Sementara, perusahaan minyak global British Petroleum (BP) juga turut memberlakukan langkah serupa.
Baca juga: Houthi Yaman Ancam Tenggelamkan Kapal Perang AS yang Kawal Kapal Kargo di Laut Merah
"Seiring dengan berlanjutnya serangan-serangan Houthi pasar kini semakin menaruh perhatian, lantaran pengiriman kargo dihentikan sehingga harga minyak mentah pada akhir minggu ini diprediksi akan menjadi lebih tinggi dibandingkan beberapa hari terakhir,” jelas Connelly, dikutip dari Al Jazeera.
Rob Thummel, direktur perusahaan investasi energi Tortoise Capital, memproyeksi peristiwa di Laut Merah dapat menyebabkan harga minyak bergerak lebih tinggi.
“Risiko geopolitik di Laut Merah menyebabkan harga minyak bergerak lebih tinggi karena sekitar 15 persen lalu lintas pelayaran dunia transit melalui Terusan Suez, rute pelayaran terpendek yang menghubungkan Laut Merah ke Laut Mediterania,” jelas Thummel.