Wapres Maruf Amin Ingin Pelaku UKM Bisa Akses Pendanaan di Bursa Efek Indonesia
Bursa tidak lagi eksklusif milik korporasi besar, tapi juga rumah pendanaan bagi usaha kecil dan menengah (UKM).
Penulis: Endrapta Ibrahim Pramudhiaz
Editor: Seno Tri Sulistiyono
Laporan wartawan Tribunnews.com, Endrapta Pramudhiaz
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Wakil Presiden (Wapres) Ma'ruf Amin menginginkan agar bursa tidak lagi ekslusif milik korporasi besar saja.
Awalnya, Ma'ruf meminta agar potensi pembiayaan melalui pasar modal dikembangkan dan dioptimalkan dengan peningkatan literasi kepada masyarakat.
Setelah itu, baru ia mengatakan, bursa tidak lagi eksklusif milik korporasi besar, tapi juga rumah pendanaan bagi usaha kecil dan menengah (UKM).
Baca juga: OJK Beberkan IHSG Jadi Top 2 di ASEAN Usai Tumbuh 6,16 Persen Selama 2023
"Untuk itu BEI diminta tidak terjebak dalam zona nyaman, tapi membuat terobosan agar UKM bisa memperoleh akses pembiayaan dari pasar modal," kata Ma'ruf dalam acara Peresmian Pembukaan Perdagangan Bursa Efek Indonesia (BEI) Tahun 2024, dikutip dari akun YouTube Indonesia Stock Exchange, Selasa (2/1/2024).
Oran nomor dua di RI itu turut menekankan bahwa peningkatan edukasi dan literasi pada masyarakat seyogyanya terus menjadi agenda kerja BEI dan pemangku kepentingan.
Peningkatan edukasi dan literasi dapat terus ditingkatkan baik melalui jalur pendidikan formal maupun informal.
"Pemahaman yang semakin baik terhadap investasi berbanding lurus dengan kecakapan investor dalam pengambilan keputusan investasi, termasuk investasi di pasar modal," ujar Ma'ruf.
Terkait dengan peningkatan literasi keuangan, ia mengatakan OJK berperan krusial khususnya dalam penyiapan strategi dan kebijakan inklusif serta berkelanjutan.
OJK juga diharapkan terus mendorong perluasan dan pemerataan akses keuangan, terutama produk pasar modal.