KAI Diminta Audit Seluruh SDM Imbas Tabrakan Kereta di Cicalengka Bandung
Peristiwa kecelakaan Kereta Api seperti kejadian di Cicalengka tersebut, kerap kali disebabkan karena human error.
Penulis: Dennis Destryawan
Editor: Seno Tri Sulistiyono
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Dennis Destryawan
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA -- Direktur Eksekutif Institut Studi Transportasi (Instran) Deddy Herlambang meminta PT Kereta Api Indonesia (KAI) melakukan audit keselamatan khususnya untuk Sumber Daya Manusia (SDM).
Hal tersebut diutarakan Deddy merespon peristiwa tabrakan Kereta Api (KA) Turangga dengan KRL Bandung Raya di lintasan Petak Cicalengka, Haurpugur, Kabupaten Bandung, Jawa Barat pada Jumat (5/1/2024).
"Baiknya memang KAI segara lakukan audit keselamatan khususnya di SDM-nya," ujar Deddy saat dihubungi Tribunnews.
Baca juga: Tabrakan Dua Kereta di Cicalengka: Tiga Orang Tewas, Termasuk Pramugara KA Turangga Berusia 22 Tahun
Menurut Deddy, peristiwa kecelakaan Kereta Api 'adu banteng' seperti kejadian di Cicalengka tersebut, kerap kali disebabkan karena human error. Ditengarai kecelakaan serupa kerap terjadi karena masinis yang melanggar sinyal atau kesalahan petugas Pengatur Perjalanan Kereta Api (PPKA).
"Human error bisa kemungkinan kesalahan masinisnya yang melanggar sinyal atau kesalahan di petugas PPKA di stasiun karena memberangkatkan Kereta Api yang sedang bersilang," kata Deddy.
Sebelumnya, pada pagi hari ini Jumat (5/1/2023), sekira pukul 06.03 WIB telah terjadi kecelakaan dua kereta api yakni KA Turangga relasi Surabaya Gubeng-Bandung dengan Commuter Line Bandung.
Data sementara korban peristiwa kecelakan kereta di Cicalengka Bandung dilaporkan 3 orang meninggal dunia dan 24 orang mengalami luka-luka.
"Sementara korban diinfo awal ada 3 korban meninggal dunia," ujar Kabid Humas Polda Jawa Barat Kombes Pol Ibrahim Tompo, Jumat (5/1/2023).
Ia menerangkan, ketiga adalah masinis kereta lokal atau Commuter Line Bandung, asisten masinis Commuter Line Bandung, serta seorang pramugara dari KA Turangga relasi Surabaya Gubeng-Bandung.
"Baru 3 korban yang meninggal dunia, untuk laporan penyebab belum bisa dipastikan dan saat ini fokus adalh menolorng korban dan melakukan evakuasi kereta," tutur Ibrahim.
Sementara untuk korban luka-luka dilaporkan oleh PJ Gubernur Jawa Barat Bey Machmudin ada 24 orang. Puluhan korban luka itu telah dibawa ke Rumah Sakit terdekat sepertu, RSUD Cicalengka Puskesmas Cicalengka, Puskesmas Rancaekek.
"Ada 24 korban luka-luka sudah dibawa ke fasilitas kesehatan terdekat," kata Bey.