Bantuan Pangan Beras Jelang Pemilu, Dirut Bulog: Efektif Turunkan Inflasi
Bulog telah menyelesaikan 100 persen tugas penyaluran bantuan beras dengan total 1,49 juta ton kepada 21,3 juta Keluarga Penerima Manfaat (KPM).
Penulis: Nitis Hawaroh
Editor: Choirul Arifin
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Nitis Hawaroh
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Direktur Utama Perum Bulog Bayu Krisnamurthi menyatakan, bantuan pangan beras efektif menahan lonjakan harga beras di pasar, mengerek daya beli dan mengontrol laju inflasi.
Bayu bilang, Bulog telah menyelesaikan 100 persen tugas penyaluran bantuan beras dengan total 1,49 juta ton kepada 21,3 juta Keluarga Penerima Manfaat (KPM) hanya berselang kurang dari 2 bulan menjelang Pemilu 2024 ini.
Dia merincikan, pada tahap pertama sebanyak 641 ribu ton beras telah tersalurkan. Penyaluran bantuan tahap pertama ini dilakukan awal Februari 2023 lalu dengan inflasi pada saat itu sebesar 2,63 persen.
"Setelah bantuan pangan berjalan maka inflasi beras turun menjadi 0,7 persen pada Maret 2023, turun lagi menjadi 0,55 persen pada April 2023 dan bahkan pada Mei hanya 0,02 persen inflasi beras," kata Bayu dalam Konferensi Pers di Kantor Bulog, Kamis (11/1/2024).
Bayu mengatakan, bantuan beras pada tahap kedua sebanyak 853 ribu ton beras. Untuk tahap ini jangka waktu yang disalurkan yaitu 4 bulan mulai dari September hingga Desember 2023.
"Pada saat September baru akan dimulai bantuan pangan tahap dua, inflasinya masih 5,61 persen tapi pada bulan Oktober setelah bantuan pangan berjalan inflasi turun menjadi 1,72 persen. Bulan November 0,43 persen dan Desember bertahan di 0,43 persen," ucap dia.
"Artinya bantuan pangan yang juga didukung oleh SPHP di tahun 2023 banyaknya mencapai 1,2 juta ton itu mampu menahan gejolak harga mampu menahan harga beras kita menjadi flat relatif datar ini menunjukkan keberhasilan dari bantuan pangan ini," sambungnya.
Baca juga: Setelah Cilacap, Penyaluran Bantuan Pangan Beras Pemerintah Berlanjut ke Banyumas dan Tegal
Bayu mengatakan bahwa Pemerintah melalui Badan Pangan Nasional kembali menugaskan BULOG untuk melanjutkan penyaluran bantuan pangan beras tahun 2024 yang sudah digelontorkan sejak awal tahun 2024.
"Setelah tuntas menyalurkan bantuan pangan beras sebanyak 1,5 juta ton pada tahun 2023, kami langsung tancap gas menyalurkan kembali program ini untuk tahun 2024 yang dimulai sejak tanggal 2 Januari 2024," ujar Bayu.
Baca juga: Pemerintah Butuh 660 Ribu Kg Beras untuk Bantuan Pangan Sampai Maret
Penyaluran bantuan pangan beras ini disalurkan merata di seluruh Indonesia tanpa terkecuali yang dilayani oleh seluruh kantor wilayah dan kantar cabang BULOG dari Aceh sampai dengan Papua.
"Dengan penambahan jumlah Keluarga Penerima Manfaat bantuan pangan beras pada tahun 2024 menjadi 22 juta KPM dari sebelumnya 21,3 juta KPM, jika diasumsikan setiap keluarga rata-rata terdiri empat orang maka sudah 88 juta rakyat Indonesia yang merasakan manfaat dari program Bantuan Pangan ini," jelasnya.