Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun Bisnis
Tujuan Terkait

Bos Bulog Klaim Bantuan Pangan Beras untuk 22 Juta Keluarga Miskin Tak Berkaitan dengan Pemilu

Bulog mengklaim bantuan pangan beras ke 22 juta Keluarga Penerima Manfaat tidak dipolitisasi meski penyalurannya mepet dengan penyelenggaraan Pemilu.

Penulis: Nitis Hawaroh
Editor: Choirul Arifin
zoom-in Bos Bulog Klaim Bantuan Pangan Beras untuk 22 Juta Keluarga Miskin Tak Berkaitan dengan Pemilu
Nitis Hawaroh
Wakil Menteri BUMN Kartika Wirjoatmodjo, Dirut Perum Bulog Bayu Krisnamurthi dan Kepala Badan Pangan Nasional Arief Prasetyo Adi saat menyambangi gudang Bulog di kawasan Kelapa Gading, Jakarta, Sabtu (30/12/2023). 

Laporan Wartawan Tribunnews.com, Nitis Hawaroh

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Direktur Utama Perum Bulog Bayu Krisnamurthi mengklaim penyaluran bantuan pangan beras kepada 22 juta Keluarga Penerima Manfaat (KPM) tidak dipolitisasi meski penyalurannya mepet dengan penyelenggaraan Pemilu 2024 dan Pilpres 2024 Februari nanti.

Menurut Bayu, Perum Bulog mengatakan, kemasan bantuan pangan beras tidak mencantumkan atribut maupun logo partai politik maupun pasangan capres-cawapres.

"Kita sudah mengatakan bawah di semua tempat kita melakukan pembagian atau pengantaran. Kita semua confirm bahwa di dalam proses tersebut tidak boleh ada atribut apapun," kata Bayu dalam Konferensi Pers di Kantornya, Kamis (11/1/2024).

"Kecuali yang memang natural ada di situ. Kalau kantor pos ya atribut kantor pos. Kalau kelurahan ya atribut kelurahan," imbuh Bayu menegaskan.

Baca juga: Presiden Jokowi Serahkan Bantuan Pangan Beras di Cilegon

Bayu mengatakan, Bulog sebagai pelaksana bantuan pangan beras mengupayakan agar progam tersebut bisa berjalan dengan baik karena manfaatnya harus bisa dirasakan masyarakat.

Dia mengatakan urusan politik bukan ranah Bulog.

Baca juga: Bantuan Pangan Beras Jelang Pemilu, Dirut Bulog: Efektif Turunkan Inflasi

Berita Rekomendasi

"Kami (Bulog) dan tiga transporter Bulog ini sangat komit untuk itu ketat melakukan seperti itu supaya betul-betul ini program negara punyanya rakyat," jelas dia.

"Bagi kami, politisasi nya urusan politisi lah. Kita melaksanakan tugasnya," imbuhnya.

Artikel ini merupakan bagian dari Lestari KG Media, sebuah inisiatif untuk akselerasi Tujuan Pembangunan Berkelanjutan. Selengkapnya

A member of

asia sustainability impact consortium

Follow our mission at sustainabilityimpactconsortium.asia

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas