Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun Bisnis

Tahun Ini Indonesia Bakal Impor 2 Juta Ton Beras, Ini Deretan Negara Asalnya

Pemerintah akan mengimpor beras sebanyak 2 juta ton pada tahun 2024. Presiden Joko Widodo (Jokowi) telah menyetujui importasi ini.

Penulis: Endrapta Ibrahim Pramudhiaz
Editor: Sanusi
zoom-in Tahun Ini Indonesia Bakal Impor 2 Juta Ton Beras, Ini Deretan Negara Asalnya
Warta Kota/YULIANTO
Aktivitas pekerja saat memikul beras di Pasar Induk Beras Cipinang, Jakarta Timur 

Laporan wartawan Tribunnews.com, Endrapta Pramudhiaz

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Pemerintah akan mengimpor beras sebanyak 2 juta ton pada tahun 2024. Presiden Joko Widodo (Jokowi) telah menyetujui importasi ini.

Kepala Badan Pangan Nasional Arief Prasetyo Adi mengungkap ada sejumlah syarat yang diberikan oleh Jokowi terkait dengan importasi ini.

"Syaratnya memang harga di tingkat petani tetap dijaga baik seperti hari ini. Jadi balance itu, mudah-mudahan bisa di-cover. Lalu ada catatan, sebelum panen raya (importasi) sudah harus masuk," kata Arief dikutip dari keterangan tertulis, Jumat (19/1/2024).

Baca juga: Impor Beras Indonesia Tahun 2023 Melonjak 6 Kali Lipat, Tembus 3,06 Juta Ton

Adapun untuk asal dari beras impor ini, Vietnam dan Thailand menjadi dua di antara negara yang akan mengirimkan berasnya ke RI.

"Kami juga melaporkan bahwa akan menindaklanjuti ke beberapa yang sudah bicara dengan Bapak Presiden, (misalnya) yang dari Cina, kemudian dari Thailand dan Vietnam," ujarnya.

Arief kembali menekankan bahwa importasi ini harus bisa tetap menjaga harga beras di petani.

Berita Rekomendasi

Selain itu, stok importasi juga harus selesai masuk sebelum panen raya, sehingga tidak mengusik produksi hasil panen raya.

Sebelumnya, Jokowi mengatakan Indonesia telah mengamankan beras impor dari Thailand dan India.

Indonesia disebut telah mengamankan dua juta ton beras dari Thailand dan satu juta ton beras dari India untuk 2024 mendatang.

Baca juga: Pemerintah Akan Impor Beras Lagi Tahun Depan, Pengamat: Datangnya Jangan Pas Panen Raya

Hal itu ia sampaikan dalam sambutannya di acara Seminar Nasional Outlook Perekonomian Indonesia 2024 di Jakarta, Jumat (22/12/2023).

Awalnya, Jokowi mengatakan dirinya masih sedikit khawatir mengenai urusan komoditas pangan karena kemarin saat fenomena kekeringan super El Nino, produksi beras RI turun sedikit.

Pada 2024, ia memperkirakan kondisinya belum akan kembali normal.

Dia bilang, ada 22 negara yang menghentikan ekspornya, sehingga tahun ini RI kesulitan mencari tambahan untuk cadangan beras pemerintah.

Namun, untuk tahun depan, Jokowi telah diinformasikan oleh Direktur Utama Perum Bulog Bayu Krisnamurthi bahwa Indonesia telah mengamankan satu juta ton beras dari India.

"Untuk 2024, alhamdulillah kemarin Kepala Bulog dari India sudah menyampaikan pada saya, 'Pak, sudah tanda tangan satu juta ton,'" ujar Jokowi.

Baca juga: Pemerintah Ancang-ancang Impor Beras Lagi untuk Amankan Cadangan Pangan

Berikutnya, Jokowi mengatakan bahwa Indonesia juga sudah berhasil mendapatkan dua juta ton beras dari Thailand.

Ketika menghadiri KTT ASEAN–Jepang di Tokyo beberapa hari lalu, ia bertemu dengan Perdana Menteri Thailand untuk menyampaikan keinginan impor beras ini.

"Jadi saya dengar di sana (Thailand) ada stok. Kemudian, saat di holding room, saya menyampaikan keinginan untuk bisa impor dari Thailand. Saya sampaikan Indonesia butuh 2 juta ton," kata Jokowi.

Kemudian pada hari yang sama, Jokowi mendapatkan kabar bahwa Thailand siap mengirim dua juta ton beras ke Indonesia.

Mantan Gubernur DKI Jakarta itu mengatakan, sebagai upaya mengamankan cadangan strategis ketahanan pangan dalam negeri, impor beras harus dilakukan.

Ia pun kembali menegaskan bahwa Indonesia telah mendapatkan tanda tangan dari kedua negara tersebut untuk urusan impor beras.

"Satu dari India dan dua dari Thailand. Paling tidak rasa aman kita dapat (dalam hal) urusan pangan," kata Jokowi.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas