Tahun Ini Perekonomian RI Diprediksi Tumbuh 5 Persen, Diuntungkan Masuknya FDI Kendaraan Listrik
Indonesia menjadi negara yang paling diuntungkan dari masuknya Foreign Direct Investment (FDI) ke sektor kendaraan listrik.
Penulis: Endrapta Ibrahim Pramudhiaz
Editor: Choirul Arifin
Laporan wartawan Tribunnews.com, Endrapta Pramudhiaz
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Perekonomian Indonesia tahun ini diprediksi tumbuh lebih tinggi dibanding pada 2023 kemarin.
Data Badan Pusat Statistik (BPS) menunjukkan perekonomian Indonesia triwulan III 2023 tumbuh 4,94 persen (yoy) sedikit melambat dari pertumbuhan pada triwulan sebelumnya yang sebesar 5,17 persen (yoy).
Chief Investment Officer Southeast Asia and India, Global Private Banking and Wealth HSBC; James Cheo, membeberkan sejumlah faktor yang membuat pihaknya memprediksi perekonomian tahun ini bisa tumbuh lebih cepat dibanding pada 2023 kemarin.
"Kekuatan perekonomian Indonesia pada tahun 2024 akan datang dari kombinasi konsumsi, investasi, dan belanja domestik," kata James, Kamis (25/1/2024).
Selain tiga hal tersebut, pemulihan awal siklus perdagangan global yang baru terjadi akan menjadi pendorong positif bagi Indonesia.
Ia mengatakan, Indonesia menjadi negara yang paling diuntungkan dari masuknya Foreign Direct Investment (FDI) ke sektor kendaraan listrik.
"Indonesia diuntungkan lebih lanjut dari peningkatan rantai nilai manufakturnya, berkat melimpahnya cadangan mineral dan logam ramah lingkungan yang merupakan bahan baku penting bagi industri kendaraan listrik dan baterai," ujar James.
James menyebut, Indonesia memiliki cadangan nikel terbesar di dunia dengan perkiraan 21 juta ton atau 22 persen cadangan global.
Ia pun memperkirakan pertumbuhan ekonomi Indonesia pada tahun ini bisa menyentuh angka 5 persen.
"Kami memperkirakan perekonomian Indonesia akan tumbuh sebesar 5 persen pada tahu 2024, sedikit lebih kuat dibandingkan pertumbuhan tahun lalu," ujar James.