Harga Minyak Dunia Melonjak Setelah Roket Houthi Hajar Kapal Tanker Trafigura di Laut Merah
Harga minyak dunia naik mendekati 1 persen setelah milisi Houthi Yaman menyerang sebuah kapal tanker pengangkut minyak berbendera Inggris
Penulis: Namira Yunia Lestanti
Editor: Choirul Arifin
Laporan Wartawan Tribunnews.com Namira Yunia Lestanti
TRIBUNNEWS.COM, WASHINGTON – Harga minyak dunia naik mendekati 1 persen setelah milisi Houthi Yaman menyerang sebuah kapal tanker pengangkut minyak berbendera Inggris yang dioperasikan Trafigura.
Ketegangan itu terjadi ketika kapal Marlin Luanda yang mengangkut minyak BBM itu sedang melakukan perjalanan dari Yunani ke Singapura. Namun saat tiba di Laut Merah kapal tersebut di rudal Houthi hingga terbakar.
Komando Pusat AS (Centcom) menyatakan tidak ada korban jiwa di kapal tanker yang terdiri dari 22 awak asal India dan 1 awak Bangladesh tersebut.
Serangan itu berdampak pada naiknya harga minyak mentah selain juga akibat dari pengetatan produksi dan krisis pasokan BBM di pasar global.
Dilansir dari Reuters, harga minyak mentah berjangka Brent (Brent crude futures) naik 83 sen menjadi 84,38 dolar AS. Sementara harga minyak mentah West Texas Intermediate, tercatat naik 78 sen menjadi 78,79 dolar AS per barel pada perdagangan Senin pagi (29/1/2024).
"Kekhawatiran atas gangguan pasokan di Timur Tengah, khususnya konflik Israel-Hamas dan pertempuran dengan kelompok Houthi terus mempengaruhi harga minyak."
"Peristiwa tersebut menciptakan ketidakpastian yang dapat berdampak pada pasokan minyak," jelas Analis Deu Calion Futures (DCFX) Andrew Fischer.
Menurut Fischer, tren kenaikan harga minyak akan berlanjut selama beberapa pekan kedepan mengingat serangan Houthi ke kapal – kapal yang terafiliasi dengan Israel di Laut Merah terus menegang.
Ancaman kenaikan harga minyak sebelumnya telah diproyeksikan oleh Colby Connelly, dalam laporannya ia memperingatkan para investor untuk mewaspadai terjadinya kenaikan harga minyak dunia.
Baca juga: Harga Minyak Mentah Kembali Naik di Tengah Kekhawatiran Pasokan Timur Tengah
Peringatan tersebut dilontarkan Connelly pasca puluhan kapal kargo pengangkut minyak mulai menangguhkan pengirimannya hingga batas waktu yang ditentukan, demi menghindari serangan Houthi yang saat ini menguasai Laut Merah.
Senada dengan Rob Thummel, direktur perusahaan investasi energi Tortoise Capital. Thummel memproyeksi peristiwa di Laut Merah dapat menyebabkan harga minyak bergerak lebih tinggi.
Baca juga: Harga Minyak Mentah Brent dan WTI Kompak Naik Lagi
“Risiko geopolitik di laut Merah menyebabkan harga minyak bergerak lebih tinggi karena sekitar 15 persen lalu lintas pelayaran dunia transit melalui Terusan Suez, rute pelayaran terpendek yang menghubungkan Laut Merah ke Laut Mediterania,” jelas Thummel.
Kendati kenaikan kali ini tidak terjadi secara signifikan, namun apabila perang panas di Laut Merah terus terus terjadi maka hal tersebut dapat memicu kekhawatiran akan gangguan suplai minyak mentah.
Sumber: Reuters