Dukung Penggunaan Energi Terbarukan, Apartemen Dekat Bandara Ini Gunakan PLTS
PLTS ini bisa menghasilkan hingga 645.622 Kwh energi hijau per tahun yang setara dengan reduksi 577.186 Kg CO2 per tahun.
Penulis: Eko Sutriyanto
Editor: Seno Tri Sulistiyono
Laporan Wartawan Tribunnews.com Eko Sutriyanto
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Provident Development, pengembang properti Apartemen Bandara City menggandeng provider panel surya untuk penerapan energi alternatif terbarukan di seluruh bagian atap shopping arcade yang dibangunnya.
Pembangkit Listrik Tenaga Surya menjadi salah satu aplikasi untuk sumber energi alternatif dan wujud dukungan pengembang pada kontribusi lingkungan hidup sekaligus memberikan efisiensi biaya listrik.
Direktur Provident Development, Ronie Mustafa mengatakan, PLTS ini bisa menghasilkan hingga 645.622 Kwh energi hijau per tahun yang setara dengan reduksi 577.186 Kg CO2 per tahun.
Baca juga: Dorong Transisi Energi Ramah Lingkungan, PLTS Atap Dibangun di Sumedang
"PLTS ini juga ekuivalen dengan karbon yang harus diserap oleh 7.565 pohon berusia 10 tahun dan panelnya memiliki performa yang akan terjaga hingga lebih dari 20 tahun," kata Ronie Mustafa dalam keterangan tertulis, Selasa (6/2/2024).
Ronie meyakini penggunaan energi terbarukan ini akan meningkatkan profitabilitas dalam jangka panjang dan pemilihan Xurya sebagai mitra provider panel surya tidak terlepas dari portofolio yang telah dimiliki perusahaan sejumlah wilayah di Indonesia.
Xurya juga menjamin zero capex dan free maintenance untuk produk yang diterapkan di apartemen di Jalan Raya Perancis, Kosambi, Kabupaten Tangerang, Banten tidak akan memberatkan keuangan perusahaan.
"Bukan hanya PLTS kami juga menerapkan prosedur ramah lingkungan yang lain seperti air dari sumber Sewage Treatment Plant (SWT) yang digunakan untuk penyiraman taman-taman di lingkungan apartemen Bandara City," katanya.
Ditambahkannnya, Bandara City dikembangkan sebagai mixed use compact seluas 4 ha yang mencakup empat tower apartemen delapan lantai ditambah shopping arcade seluas 21 ribu m2 dan fasilitas lainnya dan pengembang sudah bersertifikat akta jual beli (AJB) sebelum unitnya diserahterimakan (handover) tahun lalu.
Ronie menambahkan, saat ini apartemen yang hanya berjarak sekitar 2,5 km ke Bandara Soekarno Hatta ini, 2 towernya telah selesai dibangun, satu tower proses finishing lalu dilanjutkan dengan pengembangan seluruh kawasannya.
"Lokasinya yang berada diantara Jakarta, Dadap, dan Kosambi membuat kawasan ini diarahkan untuk menjadi The New Jakarta City dan terrsedia tipe studio berukuran 33 m2 dan satu kamar tidur seluas 43 m2 yang ditawarkan mulai Rp500 juta penjualannya sudah hampir sold out," katanya.
Unit ini bisa menjadi instrumen investasi menarik karena berada diantara mega proyek pengembangan Bandara Soekarno Hatta dan PIK 2 sehingga pasar sewanya sangat besar.
“Dengan lokasi dan konsep yang kami tawarkan kami masih bisa menawarkan hunian seharga mulai Rp500 jutaan dengan potensi revenue dari penyewaan unit mencapai Rp50 juta per tahun,” katanya.
Artikel ini merupakan bagian dari Lestari KG Media, sebuah inisiatif untuk akselerasi Tujuan Pembangunan Berkelanjutan. Selengkapnya
A member of
Follow our mission at sustainabilityimpactconsortium.asia