Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun Bisnis

Asmindo Minta Pemerintah Perhatikan Pelaku UKM Mebel dan Kerajinan Nasional

Pangsa pasar mebel dan kerajinan domestik adalah pasar yang sangat potensial dan harus dapat dimaksimalkan apalagi berdasarkan data BPS

Penulis: Eko Sutriyanto
Editor: Hendra Gunawan
zoom-in Asmindo Minta Pemerintah Perhatikan Pelaku UKM Mebel dan Kerajinan Nasional
TRIBUNNEWS/HERUDIN
Pekerja sedang menyelesaikan pembuatan kursi makan di tempat usaha mebel 

Laporan Wartawan Tribunnews.com Eko Sutriyanto

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Pangsa pasar mebel dan kerajinan domestik adalah pasar yang sangat potensial dan harus dapat dimaksimalkan apalagi berdasarkan data BPS sejak tahun 2021, impor mebel dan kerajinan Indonesia terus mengalami peningkatkan.

Pada tahun 2021 impor mebel dan kerajinan Indonesia tercatat sebesar 1,3 miliar dolar AS, lalu meningkat menjadi 1,5 miliar dolar AS pada tahun 2022, dan meningkat kembali menjadi 1,7 miliar dolar pada tahun 2023.

Baca juga: Pemerintah Bidik Nilai Ekspor Mebel Rp77 Triliun di 2024




Ketua Umum Asosiasi Industri Permebelan dan Kerajinan Indonesia (Asmindo), Dedy Rochimat mengatakan, tren Ini memberikan peluang besar bagi produsen dalam negeri khususnya Usaha Kecil Menengah (UKM).

"Namun agar mampu bersaing dengan barang impor di pasar domestik, mereka dituntut meningkatkan kualitasnya sehingga lebih unggul dan bisa mengurangi ketergantungan pada produk-produk impor," kata Dedy di sela-sela penandatanganan kerjasama dengan Direktur Utama PT Bina Karya (Persero), Boyke Prasetyanto di Tangerang Banten belum lama ini.

PT Bina Karya (Persero) melakukan Kesepakatan Kerjasama (KKS) dengan ASMINDO, mengenai pengembangan usaha mebel dan kerajinan, dalam rangka mendukung pembangunan Ibu Kota Nusantara (IKN).

Acara ini juga dihadiri oleh Wakil Kepala Otorita IKN, Dhony Rahajoe, Sekretaris Otorita IKN, Achmad Jaka Santos, Deputi Bidang Pendanaan dan Investasi Otorita IKN, Agung Wicaksono, jajaran Direksi PT Bina Karya (Persero), dan jajaran Dewan Pengurus Pusat serta Komda ASMINDO.

BERITA TERKAIT

Dedy Rochimat mengatakan, kerjasama dengan Bina Karya juga dilakukan dalam rangka peningkatan penguasaan pasar domestik, khususnya bagi pelaku UKM apalagi mengingat sektor mebel dan kerajinan nasional didominasi oleh pelaku UKM.

Dikatakannya, adanya kebijakan substitusi impor dan gerakan nasional bangga buatan Indonesia yang dicanangkan pemerintah, menjadi momentum yang tepat bagi produsen mebel dan kerajinan dalam negeri khususnya UKM untuk dapat memaksimalkan peluang ini.

Baca juga: Kemenkop UKM Sayangkan Tak Ada Perubahan dari TikTok Shop: Medsos dan E-commerce Masih Digabung

"Untuk itu, kami berharap pelaku UKM mebel dan kerajinan nasional, mendapat perhatian pemerintah dan diberikan kemudahan untuk turut serta berpartisipasi dalam pembangunan IKN," katanya.

Sebagai organisasi yang mewadahi pelaku UKM di sektor mebel dan kerajinan, kata dia, pihaknya senantiasa berupaya untuk terus meningkatkan daya saing dan kemajuan para pelaku UKM mebel dan kerajinan di pasar domestik maupun internasional melalui berbagai program dan inisiatif.

"Kolaborasi yang erat dengan pemerintah dan stakeholder menjadi langkah konkret memastikan produk- produk UKM dalam negeri dapat bersaing secara adil dengan produk impor sehingga pasar di dalam negeri tidak dikuasai oleh produk-produk mebel dan kerajinan asing," katanya.

Asmindo bersama seluruh mitra dapat mendukung pemerintah dalam pengembangan industri mebel dan kerajinan nasional dengan semua rantai pasoknya.

Hal ini dilakukan, terutama untuk mendukung UKM mebel dan kerajinan agar terus tumbuh, maju dan berkembang, menciptakan lapangan pekerjaan baru, serta menghasilkan produk yang berkualitas guna memenuhi kebutuhan mebel dan kerajinan Ibu Kota Nusantara.

Direktur Utama PT Bina Karya (Persero) Boyke Prasetyanto mengungkapkan keberadaan Asmindo sangat dibutuhkan dalam menyukseskan Pembangunan di IKN.

Asmindo yang memiliki 2000 anggota dapat membantu untuk memenuhi kebutuhan furniture di IKN.

“Jadi waktu kami berinteraksi dengan bapak di Balikpapan itu, terus terang direksi Bina Karya menganggap Asmindo sangat penting, kenapa karena Pembangunan di IKN membutuhkan furnitur, apakah itu kantor, apakah itu hotel, apakah itu apartemen dan rumah tampak." kata Boyke.

Setelah KKS ini tentu kami mengharapkan peningkatan lagi ke jenjang PKS (Perjanjian Kerja Sama).

Dalam PKS itu nanti bukan ASMINDO tapi lebih kepada unit usaha, apakah itu Perusahaan, CV dan seterusnya,” kata Boyke.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas