RI Impor KRL dari CRRC Akibat Takut Ancaman Penundaan Utang China? Ini Kata Luhut dan Wamen BUMN
CDB merupakan perusahaan keuangan dari China, yang telah memberikan pinjaman pembangunan proyek kereta cepat.
Penulis: Bambang Ismoyo
Editor: Seno Tri Sulistiyono
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Ismoyo
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - PT Kereta Commuter Indonesia (KCI) telah resmi melakukan kesepakatan terkait impor 3 rangkaian kereta atau trainset KRL dari China, tepatnya CRRC Sifang Co., Ltd.
Namun, pembelian sarana kereta dari China ini menuai polemik.
Ada anggapan atau dugaan yang muncul, bahwa jika Indonesia tidak membeli trainset dari Negeri Tirai Bambu maka China Development Bank (CDB) mengancam akan menahan pemberian utang proyek Kereta Cepat Whoosh.
Diketahui, CDB merupakan perusahaan keuangan dari China, yang telah memberikan pinjaman pembangunan proyek kereta cepat.
Baca juga: Sebut Akan Impor KRL Baru, Erick Thohir: Alhamdulillah, Kalau Baru Ya Lebih Bagus
Wakil Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Kartika Wirjoatmodjo menegaskan, bahwa isu tersebut tidak benar.
Pembelian sarana KRL dari China tak berkaitan dengan isu apapun.
"Enggak, enggak ada (kaitannya dengan utang kereta cepat)" ucap Pria yang akrab disapa Tiko saat ditemui di Kantor Kementerian Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi, Jakarta, Rabu (7/2/2024).
Sementara itu, Luhut Binsar Pandjaitan yang merupakan Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi (Menko Marves) justru tak mengetahui kabar tersebut sama sekali.
Ia malah mengaku baru mendengar informasi yang dimaksud. "Baru tahu saya soal itu," ungkap Menko Luhut di kantornya.
Sebelumnya, Vice President Corporate Secretary KCI Anne Purba juga mengatakan, keputusan untuk mengimpor 3 rangkaian atau trainset KRL baru dari perusahaan asal China, CRRC Sifang Co., Ltd tidak ada hubungannya dengan proyek Kereta Cepat Whoosh.
“Tidak ada hubungannya, pure enggak ada hubungannya. Pengadaannya, prosesnya, benar-benar pengadaan. Tidak ada pengaruh dari siapapun,” ucap Anne di kantor KCI, Jakarta, Selasa (6/2/2024).
Anne juga turut menjelaskan detail terkait alasan pemilihan CRRC dalam bagian pengadaan 3 rangkaian KRL baru.
Padahal, lanjut Anne, sebelumnya ada 3 negara yang siap memenuhi kebutuhan rangkaian KRL untuk KAI Commuter. Yakni Jepang, Korea Selatan, dan China.