Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun Bisnis

Terungkap Biang Kerok Tabrakan KA Turangga vs KA Baraya, Sistem Sinyal Beroperasi Tanpa Ada Perintah

Sistem masing-masing persinyalan dan confirmation bias sehingga mempengaruhi proses pengambilan keputusan

Editor: Eko Sutriyanto
zoom-in Terungkap Biang Kerok Tabrakan KA Turangga vs KA Baraya, Sistem Sinyal Beroperasi Tanpa Ada Perintah
TRIBUN JABAR/GANI KURNIAWAN
Sejumlah Petugas ROLLINGSTOCK dari Balai Yasa Tegal melakukan evakuasi kereta api (KA) Turangga yang tabrakan dengan KA Lokal Bandung Raya di Desa Cikuya, Kecamatan Cicalengka, Kabupaten Bandung, Jawa Barat, Jumat (5/1/2024). (TRIBUN JABAR/GANI KIRNIAWAN) 

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Komite Nasional Keselamatan Transportasi (KNKT) mengungkap kronologi lengkap hasil investigasi soal tabrakan KA 350 CL Bandung Raya dan KA 65A Turangga di KM 181+700 petak jalan Stasiun Cicalengka Stasiun Haurpugur, Jawa Barat pada Jumat (5/1/2024) lalu.

Plt Kasubkom IK Perkeretaapian KNKT Gusnaedi Rachmanas mengatakan, mulanya Pengatur Perjalanan Kereta Api (PPKA) Stasiun Cicalengka mengirimkan informasi berangkat KA 121 Malabar ke Stasiun Haurpugur.

Kemudian, pukul 05.41,57 Stasiun Haurpugur menerima informasi keberangkatan kereta Malabar dari Stasiun Cicalengka.

Setelahnya, PPKA Stasiun Haurpugur menghubungi PPKA Stasiun Cicalengka terkait posisi KA Turangga dan persilangan KA Lokal Bandung via telepon blok.

Pada posisi ini, Pengendali Perjalananan Kereta Api (PPKP) memberikan sinyal aman kepada PPKA Stasiun Cicalengka terkait posisi persilangan di Stasiun Haurpugur.

"PPKA Stasiun Cicalengka menjawab untuk tunggu sebentar akan ditanyakan terkait persilangan.

Baca juga: Lima Rekomendasi KNKT Atas Tabrakan KA Lokal Bandung Raya Vs KA Turangga

Kemudian, PPKA Stasiun Cicalengka menanyakan persilangan KA 65A kepada PPKP via telepon TOKA. PPKP menjawab “Normal” persilangan di Stasiun Haurpugur," ujar Gusnaedi dalam Rilis KNKT, Jumat (16/2).

Kemudian, PPKA Stasiun Cicalengka berusaha menghubungi PPKA Stasiun Haurpugur menggunakan telepon TOKA sebanyak tiga kali.

BERITA REKOMENDASI

Namun, PPKA Stasiun Haurpugur tidak mengangkat telepon tersebut lantaran tengah berada di peron depan ruangan PPKA dan melakukan Semboyan 1 untuk KA Malabar berjalan langsung di Jalur I.

Selanjutnya, PPKA Stasiun Haurpugur kembali ke ruangan PPKA dan mengoperasikan layar monitor setelah PPKA Stasiun Cicalengka menulis proses pencatatan pelayanan KA.

"Pukul 05.46.02, PPKA Stasiun Haurpugur membentuk rute untuk KA Lokal Bandung Raya masuk dan berhenti di Jalur II. Pukul 05.46.10, PPKA Stasiun Haurpugur mengirimkan warta masuk KA 121 ke Stasiun Cicalengka," tuturnya.

Lalu, satu detik kemudian indikator panah blok keluar arah Stasiun Cicalengka menyala kuning di layar monitor.

Pukul 05.47.11, KA Lokal Bandung masuk dan berhenti di Jalur II dan PPKA Stasiun Haurpugur membentuk rute berangkat.

Kemudian, semboyan 40 untuk KA Lokal Bandung disiarkan di peron depan ruangan PPKA. Pukul 05.52.55, KA Lokal Bandung Raya mulai berjalan dari Jalur II. Pukul 05.53.06, pada saat KA Lokal Bandung Raya menduduki track 14AT atau tanda awal blok arah Stasiun Cicalengka, Stasiun Haurpugur mengirim informasi berangkat KA Lokal Bandung Raya ke Stasiun Cicalengka.

"Indikator 'Blok ke Stasiun Haurpugur' di Stasiun Cicalengka menjadi berwarna putih," jelasnya.

Di satu sisi PPKA Stasiun Cicalengka tengah melayani rute langsung KA Turangga.

Kemudian PPKA Stasiun Cicalengka duduk menulis warta KA.

Sementara di Stasiun Haurpugur, KA Lokal Bandung Raya telah melewati track 14BT atau tanda akhir blok arah Stasiun Cicalengka pada pukul 05.55.09. PPKA Stasiun Haurpugur pun menulis di buku warta tersebut.

Tak lama berselang, terjadi tabrakan antara KA Lokal Bandung Raya dan KA Turangga.

"PPKA Stasiun Cicalengka keluar ruangan melakukan Semboyan 1 untuk KA Turangga berjalan langsung melewati Jalur I. Kemudian PPKA Stasiun Cicalengka kembali ke ruangan untuk menyelesaikan pelayanan," ucap dia.

"Tabrakan antara KA Lokal Bandung Raya dengan KA Turangga rute KA 65A," kata Gusnaedi.

Gusnaedi Rachmanas mengatakan, berdasarkan rekaman event data logger persinyalan elektrik Stasiun Haurpugur, muncul signal berupa blok aman ke arah Stasiun Cicalengka saat sedang berlangsung proses pemberian "warta masuk" KA 121 Malabar di Stasiun Haurpugur dari arah Stasiun Cicalengka.

Menurutnya, uncommanded signal tersebut terproses oleh persinyalan elektrik Stasiun Haurpugur, kemudian ditampilkan pada layar monitor Stasiun Haurpugur berupa tanda panah kuning ke arah Stasiun Cicalengka.

"Mengindikasikan bahwa petak jalan ke arah Stasiun Cicalengka aman untuk dilalui KΑ," kata Gusnaedi.

Gangguan Sinyal

Setelah Stasiun Haurpugur mengirim sinyal 'warta lepas" atau info keberangkatan KA Bandung Raya ke Stasiun Cicalengka, Edi menyebut indikator blok mekanik Stasiun Cicalengka berubah warna putih yang artinya petak jalan ke arah Stasiun Haurpugur aman untuk dilalui KA.

"Hal tersebut terjadi karena peralatan blok mekanik bekerja selalu berdasarkan sequence pelayanan dan tidak dapat mengakomodir jika terjadi perbedaan sequence pelayanan info blok yang sudah terjadi sebelumnya," ucap dia.

"Indikasi aman Blok Ke HRP berwarna putih ini menjadi acuan PPKA Stasiun Cicalengka untuk melayani KA 85A Turangga berjalan langsung ke arah Stasiun Haurpugur," terangnya.

KNKT menyimpulkan bahwa kecelakaan ini terjadi akibat adanya sinyal yang dikirim sistem interface tanpa perintah peralatan persinyalan blok mekanik di Stasiun Cicalengka yang terproses oleh sistem persinyalan blok elektrik Stasiun Haurpugur.

Dari sinyal tersebut kemudian tergambar pada layar monitor Stasiun Haurpugur sebagai indikasi seolah-olah telah diberi "Blok Aman oleh Stasiun Cicalengka".

Baca juga: BPJS Ketenagakerjaan Berikan Santunan kepada Ahli Waris 4 Korban Meninggal Kecelakaan KA Turangga

Edi mengatakan bahwa hal ini justru berdampak pada proses pengambilan keputusan dari pelayanan KA dari masing-masing stasiun.

"Investigasi tidak menemukan prosedur pelayanan KA yang spesifik terkait hubungan persinyalan blok elektrik mekanik.

Prosedur pelayanan KA yang tertuang di dalam prosedur masing-masing stasiun tidak mengakomodir komunikasi antara persinyalan blok elektrik dengan mekanik.

Hal ini juga dapat mempengaruhi proses pengambilan keputusan masing-masing stasiun," ungkapnya.

Edi menyatakan, faktor yang berkontribusi pada kasus kecelakaan ini yaitu ditemukan sinyal dari sistem interface sangat tinggi dalam waktu sangat singkat.

"Uncommanded signal yang terjadi terproses oleh sistem persinyalan blok elektrik Stasiun Haurpugur yang kemudian ditampilkan sebagai indikasi telah diberi "Blok Aman" sehingga PPKA Stasiun Haurpugur dapat melanjutkan proses pelayanan rute untuk KA 350 CL. Bandung Raya menuju Stasiun Cicalengka," ucap dia.

Lalu, KNKT juga menemukan terjadinya sistem masing-masing persinyalan dan confirmation bias sehingga mempengaruhi proses pengambilan keputusan PPKA Stasiun Cicalengka dan PPKA Stasiun Haurpugur.

"Sehingga SOP di kedua stasiun tersebut tidak mewakili keadaan yang sebenarnya. Anomali berupa uncommanded signal yang sebelumnya telah terekam. beberapa kali tidak tercatat sebagai gangguan persinyalan sehingga permasalahan tersebut tidak terdeteksi lebih awal," terangnya.
PT Kereta Api Indonesia (Persero) menyatakan, jumlah penumpang yang mengalami luka ringan imbas insiden tabrakan antara KA Turangga dan KA Lokal Bandung Raya pada Jumat (5/1) bertambah 15 atau menjadi 37 orang.

VP President Public Relations KAI Joni Martinus mengatakan, jumlah tersebut diambil berdasarkan data pada pukul 12.15 WIB.

"Dari total penumpang KA Turangga sebanyak 287 orang dan KA Commuterline sebanyak 191 penumpang, ada sekitar 37 penumpang yang luka ringan dan telah dibawa ke Rumah Sakit terdekat," kata Joni dalam keterangannya beberapa waktu lalu.

Joni bilang, seluruh penumpang tengah mendapat perawatan di tiga Rumah Sakit terdekat. Rinciannya, sebanyak 32 orang dirawat di RSUD Cicalengka, 2 orang di RS Edelweis, 2 orang di RS AMC dan 1 orang di RS Santosa.

Seperti diketahui, insiden tabrakan kereta terjadi melibatkan KA Turangga (KA Plb 65A) dengan KA Commuterline Bandung Raya (KA 350) di lintas Cicalengka-Haurpugur KM 181+700 Jumat (5/1) pukul 06.03 WIB.

Setidaknya, empat petugas KA meninggal dunia yang terdiri dari Masinis, Asisten Masinis, Pramugara dan Security.

"Kami sangat berduka atas meninggalnya sejumlah petugas KA akibat kecelakaan tersebut. Kami sangat mengapresiasi jasa mereka yang telah berkontribusi terhadap perusahaan," ucap EVP of Corporate Secretary KAI Raden Agus Dwinanto.(Tribun Network/bel/wly)

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas