Divestasi INCO Diteken Pekan Depan, Wamen BUMN Enggan Beberkan Harga
Adapun penandatangan ini merupakan framework agreement untuk share placement dari MIND ID ke Vale.
Penulis: Endrapta Ibrahim Pramudhiaz
Editor: Hendra Gunawan
"Iya (sekalian perpanjangan kontrak). Tinggal administrasi saja, bahasa-bahasa hukumnya," pungkas Arifin.
Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir juga telah menyebut, Pemerintah menyepakati terkait harga divestasi saham PT Vale Indonesia.
Terkait detail angkanya, Erick enggan memberikan secara rinci. Ia meminta publik untuk menunggu penandatanganan kesepakatan bersama antara kedua belah pihak.
Dalam hal ini Holding BUMN Tambang atau MIND ID, dan para pemegang saham PT Vale Indonesia (INCO).
"Vale sudah. Ya mudah-mudahan sudah ketemu angkanya. Tapi biar pengumumannya ya nanti ada signing," ungkap Erick saat ditemui di kawasan Pondok Indah Mall, Jakarta, Selasa, (13/2/2024).
Erick juga mengungkapkan, harga kesepakatan ini telah dilewati melalui berbagai tahapan negosiasi.
Ia pun menekankan, aksi korporasi pembelian saham Vale Indonesia, dilakukan dengan prinsip profesionalitas.
"Yang pasti ya kembali waktu saya negosiasi sama Vale, ya harus ada diskon pricing," papar Erick.
"Dan saya ini bukan berarti enggak suka sama Vale, enggak. Saya ini prinsip. Prinsip supaya yang namanya profesionalisme dalam negosiasi saham juga profesional seperti Vale Indonesia," pungkasnya.
Diketahui, beberapa waktu lalu Pemerintah akhirnya sukses menyepakati komitmen untuk mengakuisisi 14 persen saham PT Vale Indonesia.
Dengan demikian, nantinya total saham Vale Indonesia yang dikuasai MIND ID sebanyak 34 persen.
Adapun, pelepasan sebagian saham Vale Indonesia ke MIND ID merupakan salah satu bagian dari syarat perpanjangan Kontrak Karya.
Aturan ini telah tertuang pada Pasal 147 PP 96 tahun 2021.
Dalam beleid tersebut dijelaskan, pemegang Izin Usaha Pertambangan dan Izin Usaha Pertambangan Khusus wajib menawarkan divestasi saham secara langsung kepada Pemerintah Pusat, Pemerintah Daerah, BUMN dan BUMD.