Kecerdasan Buatan Generatif akan Ubah Lanskap Pembayaran di Indonesia
Lanskap pembayaran di Indonesia akan mengalami transformasi yang signifikan melalui penggunaan kecerdasan buatan generatif.
Penulis: Eko Sutriyanto
Editor: Choirul Arifin
Laporan Wartawan Tribunnews.com Eko Sutriyanto
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Lanskap pembayaran di Indonesia akan mengalami transformasi yang signifikan melalui penggunaan kecerdasan buatan generatif.
Generative AI akan mengarah pada perubahan transformasional bagi bisnis dan konsumen, menciptakan pengalaman belanja dan pembayaran yang lebih lancar bagi konsumen
Presiden Direktur Visa Indonesia, Riko Abdurrahman mengatakan, sebagai pasar pembayaran digital terbesar di Asia Tenggara, Indonesia berada dalam posisi yang sangat baik untuk memanfaatkan AI guna meningkatkan pengalaman pembayaran bagi konsumen dan bisnis.
"Generative AI saat ini sedang merevolusi berbagai industri, termasuk layanan keuangan, layanan kesehatan, dan pendidikan," kata Riko dalam keterangan tertulis, Senin (26/2/2024).
Dengan meningkatkan layanan dan produktivitas, teknologi AI juga mengubah strategi pertumbuhan bisnis dan juga bisa diatur untuk mendukung berbagai pengalaman konsumen, seperti dalam bidang embedded finance.
"Embedded finance, yang melibatkan integrasi opsi pembayaran ke dalam platform non-keuangan, telah menjadi bagian dari kehidupan sehari-hari konsumen Indonesia seperti memesan layanan transportasi online atau memesan makanan untuk dibawa pulang melalui aplikasi, konsumen mendapatkan manfaat dari perjalanan pelanggan (customer journey) yang lebih lancar," katanya.
Dunia bisnis dapat memanfaatkan teknologi embedded finance untuk mengembangkan penawaran solusi terintegrasi yang menyederhanakan proses pembayaran bagi para pedagang.
"Kami menyadari potensi luar biasa dari AI dan embedded finance sehingga bekerja sama dengan para mitra kami untuk memfasilitasi pembayaran digital yang semakin lancar dan aman di Indonesia," katanya.
Dikatakannya, Visa telah menjadi yang terdepan dalam penggunaan AI untuk perlindungan risiko penipuan (fraud) dan merupakan jaringan pertama yang menggunakan teknologi berbasis AI untuk manajemen risiko dan fraud, dengan memelopori penggunaan model AI dalam keamanan pembayaran.
Baca juga: iPhone 16 akan Dapat Dukungan Fitur AI Generatif
Saat ini, platform teknologi Visa adalah salah satu contoh terbaik dari manfaat nyata AI dalam membantu menyelesaikan beragam tantangan serta permasalahan yang dihadapi institusi-institusi keuangan sejak lama.
Visa Consulting & Analytics belum lama ini meluncurkan AI Advisory Practice yang baru, yang dibangun dengan fokus pada pemberdayaan klien dengan berbagi wawasan dan rekomendasi yang dapat ditindaklanjuti guna memanfaatkan potensi kecerdasan buatan, termasuk generative AI.
Baca juga: Kerja Sama dengan Kampus, Alibaba Cloud Kenalkan Inovasi AI Generatif Terbaru
"Revolusi AI telah tiba, dan sektor pembayaran berada di garis depan transformasi ini," ujar Manideep Gupta, VP, Visa Consulting & Analytics, Asia Pasifik.
Dalam industri jasa keuangan, bank dan lembaga keuangan dapat menavigasi lanskap pasar yang kompetitif dengan menggunakan AI untuk mendapatkan lebih banyak pelanggan, meningkatkan keterlibatan pelanggan, dan mengoptimalkan keunggulan operasional.
AI dapat memfasilitasi penilaian kredit yang lebih cepat untuk konsumen dan bisnis, yang sangat penting dalam memungkinkan proses underwriting dan penagihan yang lebih sederhana dan andal.
Pada bulan Oktober 2023, Visa mengumumkan inisiatif senilai US$100 juta untuk berinvestasi di perusahaan-perusahaan yang berfokus pada generative artificial intelligence.
Selain itu, Visa Provisioning Intelligence (VPI) dari Visa yang telah diluncurkan pada Desember 2023 adalah produk berbasis AI yang didesain untuk melawan fraud token dari sumbernya, untuk membantu institusi keuangan mencegah fraud.
"Tokenisasi adalah teknologi AI yang mumpuni dalam melawan fraud dengan mengganti nomor akun konsumen menjadi kode yang unik sehingga mampu semakin kuat melindungi informasi akun konsumen dari pelaku kejahatan, yang pada gilirannya memampukan perbankan dan institusi keuangan lainnya menawarkan transaksi yang lancar dan aman bagi para pelanggan," katanya.