Tom Lembong: Kebijakan Bansos Besar-besaran Penyebab Harga Beras Melambung, Bulog Kehabisan Stok
Beras Bulog yang seharusnya menjadi stok cadangan beras nasional dikuras habis-habisan untuk Bansos, akibatnya Bulog kehabisan cadangan beras.
Editor: Choirul Arifin
"Kalau orang yang sama disuruh ngurus politik dan keperluan masyarakat dua duanya bakal enggak beres. Tidak fokus dengan baik masing-masing politik atau keperluan masyarakat," pungkas Mantan Menteri Perdagangan ini.
Maka dari itu Tom menilai para pejabat pemerintahan saat ini sedang sibuk mencari solusi atas masalah harga pangan yang merangkak naik, satu di antaranya persoalan beras.
Akhir-akhir ini, harga beras di sejumlah daerah terus mengalami kenaikan harga. Hal ini tentunya membuat masyarakat terus mengeluh.
Baca juga: Program Makan Siang dan Susu Gratis Dibahas di Rapat Kabinet, Tom Lembong: Kami Juga Punya Gagasan
Panel Harga Badan Pangan mencatat, harga beras premium dan medium kompak naik ke level rekor baru pada hari Kamis (22/2/2024).
Harga beras premium naik Rp 60 ke Rp16.270 per kg hari ini, sementara beras medium naik Rp90 ke Rp14.230 per kg. Sepekan lalu, (15 Februari 2024), harga beras premium masih di Rp15.900 per kg dan beras medium di Rp13.950 per kg.
Harga tersebut sudah jauh melampaui harga eceran tertinggi (HET) yang ditetapkan pemerintah.
Sebagai informasi, berdasarkan Peraturan Badan Pangan Nasional No 7/2023, HET beras berlaku sejak Maret 2023 adalah Rp. 10.900/kg medium, sedangkan beras premium Rp 13.900/kg untuk Zona 1 yang meliputi Jawa, Lampung, Sumsel, Bali, NTB, dan Sulawesi.
Sementara, HET beras di Zona 2 meliputi Sumatra selain Lampung dan Sumsel, NTT, dan Kalimantan dipatok Rp 11.500/kg medium dan beras premium Rp 14.400/kg.
Sementara di zona ke-3 meliputi Maluku dan Papua, HET beras medium sebesar Rp 11.800/kg, dan untuk beras premium sebesar Rp 14.800/kg.
Penulis: Yolanda Putri Dewanti | Sumber: Warta Kota