Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun Bisnis

Ekspansi Pasar Luar Negeri, PKSS Fokus Garap Bisnis Alih Daya di 6 Sektor Industri

Selain menggarap bisnis jasa alih daya di dalam negeri, perusahannya tahun 2024 ini juga berekspansi ke pasar di beberapa negara, termasuk di ASEAN.

Penulis: Choirul Arifin
Editor: Seno Tri Sulistiyono
zoom-in Ekspansi Pasar Luar Negeri, PKSS Fokus Garap Bisnis Alih Daya di 6 Sektor Industri
Tribunnews/Choirul Arifin
Direktur Bisnis PT Prima Karya Sarana Sejahtera (PKSS) Rahman Arif (tengah) dan Direktur Utama PT PKSS Revi Rizal Latif (kanan) di acara diskusi dengan media, Selasa, 27 Februari 2024. 

"Setelah tahun 1999 sebanyak 12 ribu pekerja outsourcing PKSS diangkat jadi karyawan tetap BRI. Saat ini dan ke depan, proses rekrutmen kita lakukan setiap hari."

"Kita memiliki puluhan psikolog. Bekerja sama dengan universitas kita juga melakukan pelatihan agar saat dibutuhkan user, SDM-nya kita tinggal salurkan," bebernya.

Sementara untuk pengadaan tenaga IT, perusahananya bekerja sama dengan sejumlah kampus seperti Binus Jakarta.

Agar tetap kompetitif di bisnis alih daya ini, Revi mengatakan, perusahaannya mengedepankan profesionalisme dalam penyediaan SDM yang berintegritas dan berdaya saing untuk memajukan perusahaan mitra.

Untuk setiap SDM yang direkrut pihaknya selalu berupaya menanamkan nilai-nilai budaya perusahaan.

Pihaknya juga berupaya mendorong perusahaan klien bertumbuh berkelanjutan dan menghasilkan profitabilitas melalui solusi SDM terpadu.

Dengan demikian, pengelolaan tenaga kerja berjalan dengan efisien dan perusahaan mitra bisa fokus pada pengembangan bisnis.

Berita Rekomendasi

Direktur Bisnis Rahman Arif menambahkan, bisnis alih daya akan ikut bertumbuh mengikuti tren pertumbuhan ekonomi negara. Pasca pandemi ekonomi Indonesia diyakini tumbuh 5 persen setiap tahun.

Sementara, potensi pasar tenaga outsourcing di Indonesia saat ini ditaksir mencapai 1,8 juta.

Menurut dia, di bisnis semacam ini memanusiakan pekerja merupakan nilai penting yang harus dijaga.

"Karena masih ada perusahaan outsourcing yang tidak manusiawi. Gaji pertama dipotong, seragam bayar sendiri. Sementara kita selalu berupaya taat pada undang-undang," ujarnya.

"Tidak ada dari 50 ribu pegawai kita yang digaji di bawah UMR," imbuhnya.

Di bisnis alih daya saat ini, sebanyak 1,5 juta SDM diperkirakan bekerja di instansi pemerintah. Sebagian lainnya di sektor swasta.

Sementara untuk pengiriman tenaga alih daya ke luar negeri, perusahaannya mengirim SDM perawat ke Jepang dan tenaga IT ke Vietnam.

Halaman
123
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas