Ekonomi-Politik Kondusif Pasca Pemilu, Epson Optimistis Penjualan Naik 10 Persen di 2024
Epson Indonesia optimis mencatat pertumbuhan penjualan di tahun 2024 karena didukung kondisi politik yang stabil pasca Pemilu.
Penulis: Bambang Ismoyo
Editor: Choirul Arifin
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Ismoyo
TRIBUNNEWS.COM, MALANG - Epson Indonesia optimis mencatat pertumbuhan penjualan di tahun 2024 karena didukung kondisi politik yang stabil pasca Pemilu.
Head of Marketing Epson Indonesia Riswin Li mengatakan, optimisme tersebut sejalan dengan kondisi politik serta perekonomian Tanah Air yang cenderung kondusif.
Sejumlah lembaga survei menyatakan, pertumbuhan ekonomi Indonesia akan stabil di angka 5 persen pada 2024.
"Prediksi ekonomi ndonesia, Epson melihatnya cukup positif terutama dari sisi PDB 2024. Kalau dilihat dari pemerintah dan juga beberapa lembaga internasional perekonomian Indonesia akan tumbuh 4,9 sampai dengan 5 persen," ungkap Riswin dalam paparannya di Malang, Jawa Timur, Kamis (29/2/2024).
Faktor pendorong pertumbuhan ekonomi ini menurut dia antara lain karena meningkatnya pengeluaran konsumsi karena Pemilu.
"Penyelenggaraan Pemilu juga berjalan lancar, tidak ada kejadian yang luar biasa sehingga dari sisi bisnis pun kita melihatnya sebagai hal yang positif," kata dia.
Riswin mengungkapkan, pihaknya memproyeksikan pertumbuhan penjualan Epson Indonesia minimal naik 10 persen di 2024
Untuk kinerja di 2023 dia tidak menyebutkan karena datanya belum teraudit lengkap.
Menurut dia, kontribusi terbesar penjualan Epson Indonesia masih berasal dari produk printer untuk segmen korporat, rumah tangga, hingga pelaku usaha kecil. Dilihat dari tipenya, L series mendominas.
Kontribusi produk tersebut mencapai sekitar 80 persen dari total penjualan Epson.
Sementara sisanya, berasal dari kontribusi penjualan proyektor serta perangkat printer ukuran besar untuk segmen komersial skala besar.
"Dilihat dari 2023, yang kita lihat ekspektasi kita akan tumbuh 14 persen dibandingkan tahun sebelumnya," ujarnya.
"Tahun 2022 Epson sudah kembali ke masa sebelum pandemi, kita kan pandemi di tahun 2020 penjualannya drop dan perlahan mulai naik dan 2022 sudah kembali seperti biasa di tahun 2023 akan tumbuh 14 persen," papar Riswin.