Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun Bisnis

Cegah Krisis BBM, Menteri ESDM: Masyarakat Harus Berhemat, Kami Sulit Mendapatkan Minyak

Ketersediaan cadangan minyak bumi pada saat ini terbatas dan situasi global yang belum stabil.

Penulis: Bambang Ismoyo
Editor: Seno Tri Sulistiyono
zoom-in Cegah Krisis BBM, Menteri ESDM: Masyarakat Harus Berhemat, Kami Sulit Mendapatkan Minyak
Tribunnews.com/ Taufik Ismail
Menteri ESDM Arifin Tasrif. Saat ini konflik global belum berakhir, negara produsen minyak dunia masih melakukan pengendalian terhadap kuota-kuota produksinya. 

Laporan Wartawan Tribunnews.com, Ismoyo

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Arifin Tasrif mengungkapkan adanya sejumlah tantangan pada komoditas minyak dunia.

Tantangan tersebut dapat mempengaruhi stok bahan bakar minyak (BBM) dan harga di tingkat global.

Menurutnya, tantangan yang dimaksud adalah ketersediaan cadangan minyak bumi yang terbatas dan situasi global yang belum stabil.

Untuk itu, harus Pemerintah terus berupaya mengoptimalkan cadangan minyak dan gas bumi.

Baca juga: Serangan Netanyahu ke Rafah Kerek Harga Minyak Dunia, Brent Melonjak Jadi 82,02 Dolar Per Barel

Selain itu, upaya ketersediaan pasokan BBM untuk masyarakat perlu distabilkan disamping penggunaan BBM yang seperlunya.

Arifin menambahkan, saat ini konflik global belum berakhir, negara produsen minyak dunia masih melakukan pengendalian terhadap kuota-kuota produksinya.

BERITA REKOMENDASI

Sehingga, harganya sekarang bercokol di level di atas 80 dolar per barel, dari sebelumnya antara 65 sampai 70 dolar per barel.

"Agar kestabilan pasokan tetap terjaga, kita perlu menggaungkan kepada masyarakat untuk melakukan penghematan energi. Jangan gunakan energi apabila tidak perlu, karena kita juga sulit mendapatkannya," kata Arifin dalam pernyataannya, dikutip Minggu (3/3/2024).

"Jadi ini yang perlu kita saling dukung. Pemerintah akan menjaga harga. Di lain sisi, masyarakat juga kita minta untuk melakukan penyelamatan energi," ungkapnya.

Untuk menghindari ketergantungan yang tinggi terhadap ekspor BBM, pemerintah terus berupaya meningkatkan produksi minyak dalam negeri dengan pemanfaatan teknologi-teknologi baru serta menemukan cadangan-cadangan baru.

Tak hanya itu, upaya kolaborasi dengan pihak-pihak terkait guna mendongkrak tambahan produksi terus dilakukan pada lapangan-lapangan migas yang sudah ada.

Serta masih berpotensi menghasilkan produksi tambahan seperti di Blok Rokan, Lapangan Migas Cepu, Masela dan Lapangan Train Tangguh 3.

"Upaya-upaya untuk menahan laju penurunan produksi sudah kita lakukan. Sekarang malah kita sudah akan melangkah lebih jauh, yaitu bagaimana kmeningkatkan kembali produksinya," papar Arifin.

"Kita berharap banyak dengan output yang semaksimal mungkin bisa dihasilkan dari lapangan Cepu ini. Di Blok Rokan sedang dilakukan pengujian agar mendapatkan minyak dari sumber-sumber lapisan yang paling dalam. Target kita masih sangat menantang untuk bisa mencapai 1 juta barrel, untuk itu diperlukan kerja sama semua pihak agar bisa mendukung, agar ini bisa kita capai," pungkas Arifin.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas