Shell Bangun Pabrik Gemuk Terbesar Ketiga Dunia di Marunda Bekasi
Grease yang diproduksi di pabrik ini untuk memenuhi permintaan produk gemuk (grease) premium yang terus meningkat di Indonesia.
Penulis: Choirul Arifin
Editor: Seno Tri Sulistiyono
Laporan Wartawan Tribunnews, Choirul Arifin
TRIBUNNEWS.COM – Shell Indonesia menambah investasinya di Indonesia dengan membangun pabrik manufaktur gemuk atau grease manufacturing plant (GMP) pertama berkapasitas 12 juta liter grease pert tahun di Marunda, Bekasi, Jawa Barat.
Pabrik ini akan menjadi pabrik gemuk terbesar ketiga yang dimiliki Shelle di dunia dan akan melengkapi pabrik pelumas atau Lubricants Oil Blending Plant (LOBP) Shell yang berada di lokasi yang sama.
Grease yang diproduksi di pabrik ini untuk memenuhi permintaan produk gemuk (grease) premium yang terus meningkat di Indonesia dan proses produksinya akan menerapkan penggunaan teknologi mutakhir, termasuk contact reactor, untuk meningkatkan kecepatan dan efisiensi produksi.
Baca juga: HIPMI Otomotif: Pembebasan Pajak Impor Memungkinkan Harga Kendaraan Listrik Terjangkau
"Investasi Shell di Indonesia menegaskan komitmen kami untuk menjadikan kebutuhan pelanggan sebagai fokus utama bisnis," kata Jason Wong, Global Executive Vice President Shell Lubricants dikutip Selasa, 5 Maret 2024.
Dia menjelaskan, pertumbuhan ekonomi Indonesia yang pesat semakin menekankan pentingnya produk pelumas, termasuk gemuk (grease), untuk mendukung perkembangan berbagai sektor industri.
"Dengan menjamin pasokan yang konsisten, efisien, dan berkelanjutan bagi para pelanggan, proyek ini memastikan bahwa kami akan selalu ada untuk para pelanggan di masa yang akan datang," kata Jason Wang.
Dia menambahkan, pabrik gemuk ini akan memproduksi grease dengan merek Shell Gadus yang sering digunakan untuk bearing dan roda gigi.
Pabrik ini akan memiliki kemampuan untuk menghasilkan produk gemuk (grease) dalam berbagai jenis kemasan, seperti drum, ember (pail), dan kantung cairan (fluid bag), untuk memenuhi kebutuhan pelanggan dari berbagai industri, termasuk manufaktur umum, pulp dan kertas, baja, peleburan, listrik, armada, konstruksi, dan pertambangan.