Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun Bisnis

Jelang Ramadan Harga Telur Ayam Meroket Rp32 Ribu per Kg, Anak Buah Jokowi Ungkap Biang Keroknya

Pada saat harga jagung pakan naik hingga Rp 9 ribu per kg pada bulan lalu, otomatis harga telur ayam juga naik.

Editor: Seno Tri Sulistiyono
zoom-in Jelang Ramadan Harga Telur Ayam Meroket Rp32 Ribu per Kg, Anak Buah Jokowi Ungkap Biang Keroknya
Tribunnews/JEPRIMA
Pedagang menata telur ayam yang di jual di kios miliknya di Jakarta. Pada saat harga jagung pakan naik hingga Rp 9 ribu per kg pada bulan lalu, otomatis harga telur ayam juga naik. 

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Harga telur ayam menjelang Ramadan terus mengalami kenaikan hingga menembus Rp32 ribu per kilogram (kg) di beberapa daerah.

Agus Suhendar (42), pedagang telur di Pasar Muka, Kelurahan Muka, Kecamatan Cianjur, mengungkapkan, saat ini harga telur ayam tengah mengalami peningkatan hingga seharga Rp 32 ribu per kg.

"Harga normal telur sebesar Rp 22 ribu per kilogram. Dari harga normal naik ke Rp 26 ribu, lalu Rp 28 ribu hingga Rp 30 ribu dan hingga kini harganya sudah bergeser jadi Rp 32 ribu per kilogram," ucap Agus ditulis pada Kamis (7/3/2024).

Kepala Badan Pangan Nasional (Bapanas) Arief Prasetyo Adi mengatakan, unsur krusial pembentuk harga telur ayam ras terletak pada harga jagung pakan ternak di tingkat petani.

Baca juga: Beras dan Telur Ayam Makin Mahal, Berikut Daftar Harga Bahan Pokok Hari Ini

"Mengenai harga telur dan ayam hari ini, 50 persen lebih itu karena pakannya dari jagung pipilan kering," kata Arief.

Ia mengatakan, pada saat harga jagung pakan naik hingga Rp 9 ribu per kg pada bulan lalu, otomatis harga telur ayam juga naik.

Arief pun mengatakan bahwa sedari tahun lalu pihaknya telah menggelontorkan program Stabilisasi Pasokan dan Harga Pangan (SPHP) jagung pakan ke para peternak dengan harga Rp 5 ribu per kg.

BERITA REKOMENDASI

Per 6 Maret, Perum Bulog dalam menyalurkan Cadangan Jagung Pemerintah (CJP) sebagai bagian dari program SPHP telah menyentuh angka 201 ribu ton atau 51 persen dari total alokasi 343 ribu ton.

Sebaran peternak ada di 18 provinsi antara lain DKI Jakarta & Banten, Jambi, Sumatra Selatan, Lampung, Jawa Tengah, dan Daerah Istimewa Yogyakarta.

Lalu, ada Jawa Barat, Jawa Timur, Bali, Kalimantan Timur, Sumatra Barat, Kalimantan Barat, dan Sumatra Utara.

Kemudian, ada Sulawesi Utara, Kalimantan Selatan, Nusa Tenggara Barat, Sulawesi Selatan, dan Sulawesi Tengah.

Pemerintah melalui Bapanas juga telah melakukan importasi melalui Perum Bulog sejumlah 250 ribu ton jagung pakan.


Hasil impor itu disalurkan ke peternak-peternak mandiri kecil sesuai verifikasi data yang diperoleh dari Dirjen PKH Kementan (Direktorat Jenderal Peternakan dan Kesehatan Hewan Kementerian Pertanian).

Kenaikan Harga Telur Bukan Akibat Program Stunting

Arief pun turut buka suara mengenai isu yang menyebutkan harga telur itu naik karena program bantuan pangan telur.

Halaman
12
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas