Pentingnya Keberagaman, Kesetaraan, dan Inklusi di Lingkungan Kerja
Hingga kini duduk di level manajemen PMI yang bertanggung jawab untuk seluruh afiliasinya di berbagai belahan dunia.
Penulis: Reynas Abdila
Editor: Seno Tri Sulistiyono
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Reynas Abdila
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Inklusi menjadi poin penting bagi setiap karyawan di dalam lingkungan kerja.
Hal itu diutarakan Chief Diversity Officer Philip Morris International (PMI), perusahaan induk PT HM Sampoerna Tbk. (Sampoerna) Mimi Kurniawan, Kamis (14/3/2024).
Menurut perempuan asal Palembang, Sumatera Selatan itu, inklusi membantu karyawan untuk dilibatkan, diperlakukan dengan hormat, dan mendapatkan apresiasi.
Baca juga: Dukung Pengembangan UMKM, Pegadaian Medan Gelar Festival Ramadhan
Keyakinan Mimi perihal pentingnya inklusi tidak lepas dari pengalamannya lebih dari dua dekade berkarier mulai dari jenjang paling awal di Sampoerna.
Hingga kini duduk di level manajemen PMI yang bertanggung jawab untuk seluruh afiliasinya di berbagai belahan dunia.
“Inklusi ini bukan hanya bagi wanita, tapi semua orang. Inklusi adalah suatu kondisi di mana semua pihak mendapatkan pengakuan dan apresiasi terhadap perbedaan, kemampuan, dan pengalamannya,” ujarnya saat ditemui di Jakarta.
Dia memulai kariernya di Sampoerna pada 1996.
Dalam perjalanan kariernya, Mimi telah mendapat kepercayaan di berbagai departemen seperti planning, procurement, logistics, supply chain, manufacturing, hingga kemudian diberi kesempatan untuk memimpin departemen sumber daya manusia (human resource) sebagai salah satu Dewan Direksi di Sampoerna, Indonesia.
Mimi kemudian dipercaya untuk menduduki posisi yang lebih tinggi, yakni sebagai Vice President Manufacturing di New York.
Kariernya tidak berhenti di situ, dia lalu mendapat tanggung jawab baru sebagai Vice President Operations Sustainability pada Juli 2022.
Terbaru, sejak awal 2023 ia mengemban jabatan Chief Diversity Officer.
Perempuan lulusan Universitas Kristen Petra Surabaya, Jawa Timur ini melanjutkan, inklusi tidak lepas dari Diversity, Equity, and Inclusion (DEI) atau keberagaman, kesetaraan, dan inklusi.
Sebagai perusahaan yang memiliki organisasi besar, PMI percaya keberagaman, kesetaraan dan inklusi memainkan peran penting untuk menghadapi tantangan usaha yang beragam, merawat talenta perusahaan dan menjawab kebutuhan konsumen yang dinamis.
PMI, katanya, melihat keberagaman atau diversity sebagai sebuah kekuatan. Untuk itu, PMI berupaya menciptakan lingkungan kerja yang nyaman bagi karyawan yang memiliki berbagai latar belakang agar bisa menjadi diri mereka sendiri guna memberikan kontribusi terbaik, saling mendukung dan mendorong lahirnya inovasi.
"Kami berkomitmen untuk menciptakan tempat kerja yang beragam, setara, dan inklusif. Tujuannya untuk mendukung setiap orang dalam organisasi agar dapat memanfaatkan energi positif mereka untuk tumbuh dengan cemerlang," paparnya.
Jejak penerapan DEI, kata Mimi, dapat dilihat sejak 2019 lalu ketika PMI menjadi perusahaan multinasional pertama yang menerima sertifikasi Global Equal-Salary dari Equal-Salary Foundation.
PMI juga telah mengimplementasikan kebijakan “Global Parental Leave” yang bersifat inklusif dan berlaku di seluruh afiliasi PMI pada akhir 2022.
Melalui kebijakan ini, PMI memberikan periode cuti berbayar bagi orang tua selama 18 minggu untuk pengasuh utama dan 8 minggu untuk pengasuh pendukung tanpa membeda-bedakan laki-laki maupun perempuan.
--