Kemenhub Minta Bus Pariwisata untuk Angkutan Mudik Status Uji KIR-nya Masih Hidup
Kemenhub meminta semua operator bus pariwisata yang armadanya dipakai untuk angkutan mudik Lebaran, status uji KIR kendaraannya masih hidup.
Penulis: Choirul Arifin
Dia menegaskan, upaya penanganan mudik Lebaran tidak bisa dilakukan sendiri oleh Kemenhub. "Kami harus berkolaborasi dngan stake holders terutama operator. Blessing-nya Lebaran tahun ini berlangsungnya tidak jauh dari Nataru (libur Natal dan Tahun Baru), jadi penanganan libur Nataru kemarin jadi test case untuk pengelolaan mudik Lebaran kali ini," kata Adita.
Kesiapan Infrastruktur Jalan Tol
Untuk menyambut gelombang mudik Lebaran, Pemerintah telah mempersiapkan infrastruktur jalan tol dengan segala daya yang ada.
Anggota Badan Pengatur Jalan Tol (BPJT) Unsur Masyarakat, Tulus Abadi, menyebutkan meskipun belum resmi beroperasi, terdapat enam ruas tol fungsional yang siap dilewati, memberikan alternatif bagi pemudik mulai pukul 6 pagi hingga 5 sore.
"Di Trans Jawa ada Tol Jakarta-Cikampek II Selatan (Ruas Kutanegara-Sadang) dan Tol Solo-Yogyakarta-NYIA (Kartasura-Karanganom). Sementara di Trans Sumatra ada Tol Kuala Tanjung–Tebing Tinggi–Parapat Seksi 2 Kuala Tanjung–Indrapura dan 3-4 Sinaksak–Seribu Dolok, Tol Bangkinang–Tanjung Alai, Tol Indrapura–Kisaran (Seksi 2 Limapuluh–Kisaran), dan Kayu Agung – Palembang – Betung Seksi 3 sebagian," sebutnya.
Dia mengatakan, rest area menjadi salah satu titik kritis yang dapat menimbulkan kemacetan. Oleh karena itu, BPJT mengimbau pemudik untuk tidak parkir di rest area jika sudah penuh dan mencari tempat istirahat terdekat di luar tol.
Pihaknya telah memastikan tidak ada jalan berlubang dan menambah fasilitas lain seperti toilet untuk meningkatkan kenyamanan pemudik.
Terkait dengan tren penggunaan kendaraan listrik yang terus bertambah, Tulus menilai pada musim mudik kali ini juga akan terjadi peningkatan. Sat ini, pemerintah telah menyediakan Stasiun Pengisian Kendaraan Listrik Umum (SPKLU) di 33 tempat di rest area.
"Pemudik dengan mobil listrik kami imbau untuk memonitor informasi terkait SPKLU dan kemampuan jarak tempuh kendaraannya. Jangan sampai terlewat untuk mengisi baterainya, meskipun jika sampai mogok tidak perlu khawatir, karena akan diderek sampai rest area terdekat," kata Tulus Abadi.