Mekarnya AKM Orchid di Masa Pandemi Covid-19, Ubah Hobi jadi Pengisi Pundi-pundi Rezeki
AKM Orchid bisa mengubah hobi menjadi pengisi pundi-pundi rezeki, tak hanya bagi keluarga Fathoni namun juga petani sekitar.
Penulis: Imam Saputro
Editor: Bobby Wiratama
Fathoni juga aktif membagikan ilmunya di komunitas OrchidMu dibawah naungan Muhammadiyah.
“Nah sewaktu tengah pandemi itu, permintaan banyak banget, jadi petani sekitar sini dan binaan bapak juga ikut kecipratan, yang penting tanaman yang dijual lolos sesuai standar AKM,” kata Rakhi.
Penjualan melalui media sosial, kata Rakhi, bisa menjangkau seluruh wilayah Indonesia seperti Jawa Barat, Bali, Makassar hingga Aceh.
Bisa menjual ribuan batang anggrek per minggu dengan harga puluhan hingga ratusan ribu, maka AKM Orchid bisa mengubah hobi menjadi pengisi pundi-pundi rezeki, tak hanya bagi keluarga Fathoni namun juga petani sekitar.
“Omzet pas penjualan sedang bagus-bagusnya itu bisa ratusan juta per minggu,” ucap Rakhi.
Binaan BRI
AKM Orchid kemudian menjadi satu di antara UMKM binaan BRI yang mendapatkan banyak manfaat.
“Habis KUR pertama itu kami langsung jadi binaan BRI, sehingga akses permodalan lebih mudah,” terang Rakhi.
Selain itu, AKM Orchid juga sering diajak BRI untuk pameran di banyak tempat.
“Terakhir di Brilianpeneur 2023, dagangan kami ludes di beberapa jam pembukaan pameran,” ungkap Rakhi.
Pameran, ujar Rakhi, bisa memperluas pasar AKM Orchid dan menambah banyak kolega bisnis.
“Sekarang selain jual ke penghobi, kami juga jadi grosir untuk pedagang tanaman hias dari berbagai daerah, karena faktor pameran juga, jadi bisa dikenal banyak orang,” ungkap Rakhi.
Pembina Pusat Studi Kewirausahaan Universitas Sebelas Maret (UNS) Surakarta, Eddy Tri Haryanto mengatakan kondisi UMKM saat Pandemi Covid-19 memang dituntut untuk kreatif dalam memasarkan produknyam, karena adanya PPKM (Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat)
“Bisa dimulai dari hal-hal sederhana seperti menggunakan jarkoman via Whatsapp , telegram atau menawarkan kepada rekan-rekan terdekat, atau ke media sosial yang tidak memiliki batasan ruang, bisa promosi ke luar negeri juga,” kata Eddy.
Dengan paksaan go online ini, kata Eddy, sudah banyak UMKM yang akhirnya menemukan celah dan malah bisa sukses di tengah Pandemi Covid-19.