Tingkatkan Pendapatan, Emiten Perhotelan Bidik Pemudik Beristirahat di Rest Area
PT Puri Sentul Permai Tbk (KDTN) berharap mendulang keuntungan besar pada periode mudik lebaran 2024.
Penulis: Seno Tri Sulistiyono
Editor: Hendra Gunawan
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - PT Puri Sentul Permai Tbk (KDTN) berharap mendulang keuntungan besar pada periode mudik lebaran 2024.
Tercatat, prediksi Badan Kebijakan Transportasi (BKT) Kementerian Perhubungan (Kemenhub), jumlah pemuidik akan naik 71,7 persen atau sebanyak 193,6 juta orang dibanding tahun lalu sebanyak 123,8 juta orang.
Direktur KDTN, Aan Rohana mengatakan, perseroan sebagai satu-satunya pemilik bisnis hotel di rest area jalan tol telah melakukan persiapan sangat matang menyambut pemudik.
Baca juga: Polisi Siapkan Tol Cimanggis-Cibitung Sebagai Tol Fungsional Untuk Urai Kemacetan Saat Mudik Lebaran
"Tingkat kepadatan lalulintas akan lebih padat, sehingga bisa membuat hotel rest area milik kami dipenuhi para pemudik yang akan beristirahat," kata Aan ditulis Jumat (5/4/2024).
Secara ekspansi, KDTN sebelumnya telah melakukan Ground breaking di Rest Area KM 260B milik PT PP Sinergi Banjaratma.
"Saat ini perseroan sedang mematangkan rencana kerjasama pengelolaan hotel dengan Rest Area milik Jasamarga Related Business (JMRB) setelah lebaran ini dan pada Mei mendatang KDTN juga akan menggelar Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) dengan salah satu agendanya pembagian dividen,” papar Aan.
Terkait kinerja sepanjang 2023, KDTN membukukan pendapatan Rp31,15 miliar atau naik 23,62 persen dibandingkan periode tahun 2022 yang hanya Rp25,19 miliar.
Kontribusi terbesar pendapatan masih disumbang dari segmen sewa kamar yang mencapai Rp24,48 miliar atau tumbuh 19,82 persen dari sebelumnya Rp20,43 miliar.
Baca juga: Warga Mulai Mudik, Volume Kendaraan Lewat GT Cikampek Utama Melonjak 14,33 Persen
Kemudian, segmen makanan minuman naik 37,44 persen jadi Rp6,53 miliar dari Rp4,75 miliar, lalu pendapatan lain-lain naik jadi Rp124,90 juta dari hanya Rp5,38 juta.
"Laba bersih meningkat hingga 33,06 persen menjadi Rp3,37 miliar, dibandingkan pada periode tahun 2022 yang terkumpul Rp2,53 miliar," ujar Aan.