Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun Bisnis

Maksimalkan Pelabuhan Panjang, Menhub: Pangkas Waktu 1 Jam dari Bakauheni ke Bandar Lampung

Pelabuhan yang identik dengan angkutan peti kemas itu akan terus menjadi tempat singgah kapal-kapal yang mengangkut pemudik dari Pelabuhan Ciwandan.

Penulis: Alfarizy Ajie Fadhillah
Editor: Seno Tri Sulistiyono
zoom-in Maksimalkan Pelabuhan Panjang, Menhub: Pangkas Waktu 1 Jam dari Bakauheni ke Bandar Lampung
Istimewa
Pelabuhan Panjang. Pelabuhan yang identik dengan angkutan peti kemas itu akan terus menjadi tempat singgah kapal-kapal yang mengangkut pemudik dari Pelabuhan Ciwandan. 

Lebih lanjut, Menteri berusia 67 tahun itu mengimbau para supir truk-truk besar itu bisa menaati peraturan yang berlaku.

"Saya sampaikan pada sopir-sopir dan pemilik agar mentaati itu, ini masih ada tiga hari (menuju Lebaran)," tutur Budi.

"Kami akan tinggalkan mereka untuk tidak jalan karena mereka mengganggu perjalanan mudik ini," paparnya.

Kapal dari Pelabuhan Merak Hanya Turunkan Penumpang di Bakauheni, Tidak Bongkar Muat

Bertepatan dengan H-3 Idul Fitri 1445 H, kapal Ferry dari pelabuhan Merak hanya akan melakukan penurunan penumpang di Pelabuhan Bakauheni, Lampung Selatan.

Kebijakan tersebut ditarik usai rapat koordinasi antara Menko PMK, Menteri Perhubungan, Kapolda Banten, serta pemangku kepentingan terkait.

Hal tersebut disampaikan langsung oleh Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan, Muhadjir Effendy, saat melakukan pengecekan di Pelabuhan Merak, Cilegon, Banten, Minggu (7/4/2024).

BERITA REKOMENDASI

Sementara untuk kapal yang melakukan bongkar-muat hanya akan dilakukan pada Pelabuhan Ciwandan - Bakauheni atau Pelabuhan Ciwandan - Panjang, Bandarlampung.

"Pertama, jadi kami akan mengambil kebijakan untuk sekarang ini, di samping akan kami lihat perkembangan, nanti kapal dari Merak ke Bakauheni itu hanya ngedrop penumpang, semuanya dan langsung kembali ke Merak untuk mengangkut penumpang," kata Muhadjir.

"Jadi tidak ada lagi skema 7-3 atau 4-3, enggak, pokoknya sebalik. Kemudian untuk yang membongkar dan muat, itu hanya dari Ciwandan ke Bakauheni atau ke Panjang," jelasnya.

Kendati demikian, Muhadjir mengatakan bahwa kebijakan itu tidak kaku dan akan situasional.

Kebijakan tersebut diambil karena lonjakan penumpang yang sangat drastis jika dibandingkan dengan tahun lalu.

"Tentu saja ini akan kami lihat nanti perkembangannya, karena mengingat, mengantisipasi situasi yang telah sekarang perkembangannya.

"Karena angka penyeberangan ini mengalami kenaikan yang sangat drastis, tadi Pak Dirjen melaporkan, berapa Pak Dirjen? 65 Persen," ucap Muhadjir.

Halaman
123
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas