Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun Bisnis

Ekonom Ungkap Biang Kerok Nilai Tukar Rupiah di Masa Lebaran 2024 Tembus Rp 16.000 per Dolar AS

Dollar index menguat hingga 1,7 persen ke level 106,04, yang merupakan level tertinggi sejak November 2023 yang lalu.

Penulis: Endrapta Ibrahim Pramudhiaz
Editor: Seno Tri Sulistiyono
zoom-in Ekonom Ungkap Biang Kerok Nilai Tukar Rupiah di Masa Lebaran 2024 Tembus Rp 16.000 per Dolar AS
TRIBUNNEWS/IRWAN RISMAWAN
Karyawati menunjukkan mata uang rupiah dan dolar Amerika Serikat di tempat penukaran uang asing di Jakarta. 

Laporan wartawan Tribunnews.com, Endrapta Pramudhiaz

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Pada momen pekan Lebaran kali ini, nilai tukar rupiah terhadap dolar AS terpantau melemah.

Per 12 April 2024, data Google Finance mencatat, rupiah menembus level Rp 16.117 per dolar AS.

Menurut Kepala Ekonom Bank Permata Josua Pardede, ada sejumlah faktor yang melatarbelakangi pelemahan nilai tukar rupiah terhadap dolar AS pada pekan ini.

Josua mengatakan, dalam sepekan terakhir, terjadi beberapa perkembangan di pasar keuangan global yang dipengaruhi oleh beberapa sentimen.

Baca juga: Usai Lebaran, Rupiah Tembus Rp 16.000 Per Dolar AS, Harga Emas Antam Justru Cetak Rekor Penguatan

Yakni, meningkatnya ketegangan di Timur Tengah dan penguatan dolar AS yang ditopang oleh rilis data ekonomi AS yang solid ketika pasar keuangan domestik sedang libur berkenaan dengan Idul Fitri dan cuti bersama lebaran.

Dari ketegangan Timur Tengah, pada tanggal 10 April lalu, 3 putra dan 4 cucu pemimpin Hamas tewas dirudal oleh Israel di Gaza Strip.

Berita Rekomendasi

Rilis data ekonomi AS pada tanggal 5 April yang lalu, di mana tingkat pengangguran AS bulan Maret 2024 tercatat turun menjadi 3,8 persen dari bulan sebelumnya sebesar 3,9 persen.

Selain itu Non-Farm Payroll pada bulan Maret 2024 tercatat 303.000 dari bulan sebelumnya 270.000.

Lalu pada tanggal 10 April, rilis inflasi AS bulan Maret tercatat 3,5 persen year-on-year (YoY) dari bulan sebelumnya 3,2 persen dan lebih tinggi dari perkiraan 3,4 persen.

"Kedua sentimen ketegangan Timur Tengah dan rilis data ekonomi AS yang solid tersebut telah mendorong penguatan dollar index," kata Josua kepada Tribunnews, Sabtu (13/4/2024).

"Yakni, indeks yang mengukur nilai tukar dollar AS terhadap mata uang utama seperti Euro, Yen, Sterling, Dollar Kanada Krona Swedia dan Franc Swiss," lanjutnya.

Dalam sepekan ini saja, kata Josua, dollar index menguat hingga 1,7 persen ke level 106,04, yang merupakan level tertinggi sejak November 2023 yang lalu.

Penguatan dollar AS terhadap mata uang negara maju tersebut, selanjutnya mendorong penguatan dollar AS terhadap mata uang Asia.

Halaman
12
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas