Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun Bisnis

Dampak Perang Iran vs Israel bagi Ekonomi Indonesia, Pengamat Ungkap 3 Strategi untuk Antisipasi

Pengamat membeberkan tiga strategi yang bisa diterapkan pemerintah Indonesia untuk mengantisipasi dampak ekonomi akibat konflik Iran vs Israel.

Penulis: Pravitri Retno Widyastuti
Editor: Tiara Shelavie
zoom-in Dampak Perang Iran vs Israel bagi Ekonomi Indonesia, Pengamat Ungkap 3 Strategi untuk Antisipasi
Twitter-X/Twitter-X
Pengawal Revolusi Iran Meluncurkan Drone Kamikaze dan Rudal Balistik, menunjukkan ledakan menerangi langit di Hebron dan Tel Aviv selama serangan Iran terhadap Israel. Minggu (14/4/2024). Pengawal Revolusi Iran mengkonfirmasi bahwa serangan pesawat tak berawak dan rudal sedang dilakukan terhadap Israel, sebagai pembalasan atas serangan pesawat tak berawak yang mematikan pada tanggal 1 April di konsulatnya di Damaskus. (Twitter-X / HO) 

TRIBUNNEWS.com - Peneliti Institute for Development of Economics and Finance (INDEF), Esther Dwi Astuti, mengungkapkan risiko dampak perang Iran vs Israel terhadap indonesia.

Dalam wawancaranya bersama Sapa Indonesia Malam KompasTV, Selasa (16/4/2024), Esther mengatakan apabila eskalasi Iran vs Israel terus meningkat, maka suplai bahan bakar minyak (BBM) di Indonesia akan terganggu.

Pasalnya, Iran sebagai salah satu pengekspor minyak, akan terhambat proses pengirimannya ke negara-negara yang mengimpor minyak dari Teheran.

Terganggunya suplai BBM, lanjut Esther, akan berdampak pada biaya logistik.

"Dampaknya akan relatif sangat besar ya bagi perekonomian Indonesia. Karena Iran itu adalah salah satu negara pengekspor minyak. Ketergantungan Indonesia untuk impor minyak itu relatif besar. Sekitar 3,5 juta barrel per bulan."

"Sehingga ketika eskalasi perang ini meningkat, maka yang akan terjadi, pertama adalah, suplai terganggu. Artinya, akan mengakibatkan biaya logistik meningkat. Karena ada uncertainty (ketidakpastian) ketika mereka akan mengekspor minyaknya ke negara-negara lain," jelas Esther.

Tak hanya dari sisi ketersediaan BBM, nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika juga dianggap Esther akan semakin melemah.

BERITA TERKAIT

Mengingat Indonesia sangat bergantung pada mata uang dolar Amerika dalam transaksi internasional.

"Kalau menurut saya, setelah harga minyak meningkat, maka yang terjadi adalah nilai tukar. Karena ketergantungan Indonesia terhadap USD sangat tinggi, apalagi impornya kita bayar dengan USD," lanjut dia.

Di kesempatan yang berbeda, Ekonom Senior di INDEF, Didik J Rachbini, menjelaskan tiga langkah yang bisa diambil pemerintah Indonesia untuk mengantisipasi dampak ekonomi akibat konflik Iran vs Israel.

Langkah pertama, yaitu kerja sama antara pemerintah dan Bank Indonesia (BI) untuk mengamankan daya beli masyarakat.

Baca juga: Ini Cara Iran Hadapi Serangan Israel yang Disebut Segera Tiba, Jet Tempur Sudah Siap 100 Persen

Didik menilai, penting bagi pemerintah dan BI untuk memonitor daya beli masyarakat di seluruh daerah.

"Mengamankan daya beli masyarakat, duet antara BI dan pemerintah. Di daerah-daerah harus dimonitor (daya beli masyarakatnya)," ungkap Didik saat hadir sebagai narasumber di acara Satu Meja KompasTV, Rabu (17/4/2024).

Yang kedua, lanjut Didik, adalah mengendalikan Anggaran Pendapatan Belanja Nasional (APBN).

Halaman
12
Sumber: TribunSolo.com
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas