Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun Bisnis

Evaluasi Musim Mudik 2024, Komisi V: Perlu Tambah Dermaga di Lintasan Penyeberangan Merak-Bakauheni

ASDP diminta segera menambah jumlah dermaga yang masih kurang, di mana saat ini hanya tersedia tujuh dermaga.

Penulis: Dennis Destryawan
Editor: Seno Tri Sulistiyono
zoom-in Evaluasi Musim Mudik 2024, Komisi V: Perlu Tambah Dermaga di Lintasan Penyeberangan Merak-Bakauheni
Tribunnews.com/Alfarizy Ajie Fadillah
Antrean kendaraan menunggu giliran masuk ke kapal di Pelabuhan Merak, Cilegon, Banten, pada arus mudik Lebaran 2024, Senin (8/4/2024). 

Laporan Wartawan Tribunnews.com, Dennis Destryawan

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA -- Komisi V DPR RI menyoroti kemacetan pada lintasan penyeberangan Merak-Bakauheni saat musim mudik 2024.

Menurut Anggot Komisi V DPR RI Suryadi Jaya Purnama kepadatan terjadi akibat infrastruktur dermaga tidak memadai, sehingga olah gerak kapal feri amat terbatas.

Suryadi mendorong ASDP segera menambah jumlah dermaga yang masih kurang, di mana saat ini hanya tersedia tujuh dermaga.

Selain itu, lanjut dia, perlu dilakukan perbaikan manajemen lalu lintas penyeberangan di Merak-Bakauheni.

Baca juga: ASDP Catat 79 Persen Pemudik Telah Kembali ke Pulau Jawa Pada H+5 Lebaran 2024

"Termasuk juga pelabuhan lainnya yang dikelola ASDP seperti Ketapang dan Gilimanuk secara menyeluruh," ujarnya saat dikonfirmasi wartawan, Kamis (18/4/2024).

Suryadi mendorong langkah Kementerian Perhubungan untuk menambah 1.000 kapal untuk mengantisipasi kepadatan dermaga.

Berita Rekomendasi

"Tapi sebaiknya penambahan kapal itu juga disertai perbaikan manajemen atau pengelolaannya. Jika ASDP tidak dapat mengelolanya, maka dampaknya jadi sangat besar karena berada di tangan yang sama," tambah Suryadi.

Saat ini, ungkapnya, pengelolaan dermaga atau operator terminal penyeberangan yang ada di Merak-Bakauheni sekaligus juga pengelolaan kapal penyeberangan atau operator feri dilakukan oleh ASDP.

"Jika ASDP tidak dapat mengelolanya, maka dampaknya jadi sangat besar karena berada di tangan yang sama," tutur Suryadi.

Dia juga menyoroti penggunaan aplikasi Ferizy yang perlu dievalusi oleh pihak ASDP dan Kementerian Perhubungan (Kemenhub) karena banyaknya keluhan pembeli tiket terkait aplikasi ini.

Rating 2,5 dan ulasan-ulasan buruk terhadap Ferizy di Google Play Store, kata Suryadi, dapat menjadi bahan evaluasi ini. Misalkan kuota pemesanan tiket begitu cepat habis, kemungkinan besar sudah diborong oleh calo yang kemudian menawarkannya di sekitar pelabuhan; ada yang hilang uangnya setelah melakukan pembayaran; dan masih banyak lagi.

“Kita juga menyoroti kemacetan pada lintasan penyeberangan Merak-Bakauheni akibat infrastruktur dermaga tidak mencukupi sehingga olah gerak kapal feri amat terbatas. Jumlah dermaga yang masih kurang, yaitu masing-masing 7 dermaga saat ini harus segera ditambah," ucapnya.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas