Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun Bisnis

Saham Barito Renewables Bergerak Tak Wajar, Ini Penjelasan Manajemen

saham PT Barito Renewables Tbk (BREN) masuk kategori aktivitas perdagangan tidak wajar (Unusual Market Activity/UMA)

Penulis: Seno Tri Sulistiyono
Editor: Sanusi
zoom-in Saham Barito Renewables Bergerak Tak Wajar, Ini Penjelasan Manajemen
Tribunnews/JEPRIMA
pergerakan saham di PT Bursa Efek Indonesia di Jakarta 

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Bursa Efek Indonesia (BEI) menetapkan saham PT Barito Renewables Tbk (BREN) masuk kategori aktivitas perdagangan tidak wajar (Unusual Market Activity/UMA) pada Rabu (17/4/2024).

Hal ini disebabkan saham BREN yang mengalami peningkatan harga saham di luar kebiasaan.

Tercatat, hari ini saham BREN ditutup menguat 2,52 persen atau 200 poin ke level Rp8.125 per saham.

Baca juga: Barito Renewables Rampungkan Akuisisi PLTB Sidrap Senilai 102,2 Juta Dolar AS

Ketika dikonfirmasi, Direktur dan Corporate Secretary BREN, Merly mengatakan, pihak manajemen tidak berada dalam posisi yang tepat untuk menanggapi terkait pergerakan harga saham karena hal tersebut merupakan mekanisme pasar atau market.

Terkait sentimen positif dari market, kata Merly, perseroan melihat bahwa hal ini merupakan refleksi dari kepercayaan dan apresiasi market terhadap langkah-langkah ekspansif yang dilakukan perusahaan.

Baca juga: IHSG Amblas ke Level 7.087, Sebanyak 456 Melemah Terimbas Konflik Iran-Israel

Diketahui, belum lama ini BREN telah menyelesaikan akuisisi pembangkit Listrik tenaga angin Sidrap 1 dengan nilai USD 102,2 juta dengan kapasitas pembangkit Listrik sebesar 75 MW.

Selain itu, BREN bermitra dengan anak usaha ACEN Renewables International juga telah menyelesaikan akuisisi dari tiga aset late-stage development di Sulawesi Selatan, Sukabumi dan Lombok pada Januari 2024.

Berita Rekomendasi

“Penambahan portofolio tenaga angin ini merupakan contoh nyata keseriusan BREN dalam mengantarkan energi terbarukan untuk Indonesia terutama demi mencapai net zero target,” tambah Merly.

Baca juga: Jeda Sesi I, IHSG Anjlok ke Level 7.063, Dampak Serangan Israel ke Wilayah Iran

Sepanjang 2023, BREN mencatat pendapatan sebesar 594,9 juta dolar AS (+4,4 persen YoY), yang terutama disebabkan oleh peningkatan kapasitas listrik geothermal sebesar 3,4% dan penyesuaian tarif yang lebih tinggi di unit Salak, Darajat, dan Wayang Windu.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas