IHSG Dibuka Melemah ke Level 7.176, Sektor Teknologi Turun Paling Dalam
Transaksi perdagangan awal mencapai Rp751,53 milir dari volume 402,14 juta saham yang diperjualbelikan.
Penulis: Reynas Abdila
Editor: Seno Tri Sulistiyono
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Reynas Abdila
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) dibuka melemah 0,09 persen ke level 7.176,98 pada perdagangan Kamis (25/4/2024).
Sebanyak 174 saham menguat, 92 saham di zona merah, dan 188 lainnya tidak bergerak.
Transaksi perdagangan awal mencapai Rp751,53 milir dari volume 402,14 juta saham yang diperjualbelikan.
Baca juga: BI Naikkan Suku Bunga Acuan, IHSG Ditutup Menguat ke Level 7.174
Kelompok saham blue chip LQ45 juga turun 0,55 persen ke 926,24, indeks JII naik tipis 0,01 persen ke 513,53, dan IDX30 naik 0,56 persen ke 469,75.
Di tengah koreksi IHSG sejumlah indeks sektoral berada di zona hijau di antaranya bahan baku 0,21 persen, kesehatan 0,43 persen, industri 0,11 persen, konsumer nonsiklikal 0,60 persen, dan transportasi 0,14 persen.
Adapun sektor saham yang ikut merosot turun yang terdalm teknologi 0,62 persen, konsumer siklikal 0,04 persen, keuangan 0,49 persen, energi 0,30 persen, infrastruktur 0,17 persen, serta properti 0,14 persen.
Tiga saham menempati top gainers antara lain PT Menn Teknologi Indonesia Tbk (MENN) menguat 11,11 persen di Rp10, PT Arsy Buana Travelindo Tbk (HAJJ) tumbuh 10,00 persen di Rp143, dan PT Star Pacific Tbk (LPLI) naik 9,80 persen di Rp224.
Adapub saham menghuni top losers ialah PT Manggung Polahraya Tbk (MANG) minus 10,00 pesen di Rp180, PT Indo Boga Sukses Tbk (IBOS) melemah 9,78 persen di Rp406, dan PT Mitra Pack Tbk (PTMP) turun 7,86 persen di Rp129.
CEO Yugen Bertumbuh Sekuritas William Surya Wijaya mengatakan perkembangan pola gerak IHSG terlihat sedang berusaha keluar dari rentang konsolidasi wajar.
Dalam beberapa waktu terakhir, IHSG berada dalam tekanan karena faktor global.
“Di sisi lain kenaikan yang terjadi belum terlihat akan bergerak secara signifikan mengingat masih minimnya sentimen, sedangkan masa masa pembagian dividen dari emiten masih menjadi penopang pergerakan IHSG hingga saat ini,” kata William dalam risetnya, Kamis (25/4/2024).
Menurutnya, momentum koreksi masih dapat dimanfaatkan investor untuk melakukan akumulasi pembelian dengan target investasi jangka menengah hingga panjang.
“Pergerakan IHSG di rentang 7.002 - 7.189,” urainya.