Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun Bisnis

Njomplang! Upah Buruh Cuma Naik 1,58 Persen, Inflasi Sudah 2,8 Persen, Said Iqbal: Kita Nombok!

Buruh tekor karena setiap tahun kenaikan upah buruh selalu lebih rendah jika dibandingkan dengan kenaikan laju inflasi tahun berjalan.

Penulis: Rahmat Fajar Nugraha
Editor: Choirul Arifin
zoom-in Njomplang! Upah Buruh Cuma Naik 1,58 Persen, Inflasi Sudah 2,8 Persen, Said Iqbal: Kita Nombok!
Tribunnews/Rahmat Nugraha
Presiden Partai Buruh sekaligus Presiden KSPI Said Iqbal 

Laporan Wartawan Tribunnews.com Rahmat W Nugraha

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Presiden Partai Buruh sekaligus Presiden KSPI Said Iqbal menegaskan selama ini para buruh tidak merasakan kenaikan upah kerja yang signifikan.

Mereka malah nombok alias tekor karena setiap tahun kenaikan upah buruh selalu lebih rendah jika dibandingkan dengan kenaikan laju inflasi tahun berjalan.

Dia menyebutkan, upah buruh hanya naik 1,58 persen, sementara laju inflasi mencapai 2,8 persen.

Adapun hal itu disampaikan Said Iqbal pada aksi demonstrasi May Day 2024 di kawasan Patung Kuda Jakarta Pusat, Rabu (1/5/2024).

"Omnibus Law UU Cipta Kerja mengakibatkan banyaknya PHK. Jadi tidak benar Undang-Undang Cipta Kerja menarik investasi baru dan menyerap tenaga kerja," kata Said Iqbal kepada awak media.

Yang terjadi saat ini PHK buruh masif terjadi di Indonesia.

Berita Rekomendasi

"Yang benar adalah PHK dimana-mana. Tahun 2024, ratusan ribu buruh di PHK, tahun 2023 juga ratusan ribu buruh di PHK," jelasnya.

Kemudian ia menyinggung minimnya kenaikan gaji para pekerja saat ini. Said Iqbal menyebutkan kenaikan upah buruh hanya 1,58 persen.

"Kenaikan upah akibat Omnibus Law hanya 1,58 persen. Di Tangerang, Bekasi, Karawang serta kota-kota industri lain. Padahal inflasi adalah 2,8 persen. Jadi nggak naik upah kita ini, nombok 1 persen," jelasnya.

Baca juga: May Day, Serikat Driver Ojol Turun ke Jalan Tuntut Persamaan Hak-hak Pekerja

Said Iqbal juga menjelaskan pertumbuhan ekonomi 5,2%, tidak dinikmati oleh kalangan kelas menengah ke bawah termasuk buruh.

"Yang nikmati orang kaya. Karena ekonomi tumbuh dinikmati oleh orang kaya yang gajinya besar-besar," tegasnya.

Baca juga: Peringati May Day, Kemnaker Berencana Fasilitasi Pelayanan KB di Tempat Kerja

Keterangan foto: Presiden Partai Buruh sekaligus Presiden KSPI Said Iqbal di Jakarta.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas