Pelemahan Rupiah Buat Jokowi 'Gusar’ Menkeu: Fundamental Ekonomi Masih Sangat Kuat
Rancangan defisit tersebut diharapkan menjadi dorongan bagi semua pihak untuk tetap optimis terhadap kondisi perekonomian nasional
Penulis: Reynas Abdila
Editor: Hendra Gunawan
Sri Mulyani mengatakan pergerakan nilai tukar rupiah terhadap Dollar belakangan ini dipengaruhi oleh faktor fundamental.
Sebenarnya faktor fundamental di Indonesia tersebut terbilang lebih baik ketimbang negara lain.
Mulai dari pertumbuhan ekonomi, inflasi terkendali dan defisit transaksi berjalan.
Namun menurut dia mata uang rupiah mengalami tekanan baik oleh sentimen dalam negeri maupun luar negeri.
Untuk luar negeri diantaranya karena kondisi geopolitik yang tegang serta kebijakan suku bunga di AS.
“Untuk hari ini kita juga melihat isu terkini baik dari sisi global itu menyangkut global politic dan berbagai perkembangan yang terjadi dari perekonomian di AS, Eropa dan RRT yang memiliki potensi pengaruh spill over ke perekonomian kita dan itu akan kita pantau bagaimana meminimalkan dampak negatif kalau terjadi keputusan mengenai fed fund rate, yang beberapa kali akan menurunkan suku bunga,” katanya.
Sementara itu untuk di dalam negeri ada kekhawatiran dari investor mengenai kesinambungan fisikal.
Meskipun demikian kata Sri Mulyani pemerintah akan memastikan pengelolaan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) dilakukan dengan hati-hati.
“APBN 2024 yang sekarang sedang berjalan kita akan tetap kelola secara hati-hati ada beberapa hal yang bergerak seperti kurs harga minyak maupun dari sisi SBN nilai yeild kita, itu pasti mempengaruhi postur dan ini sudah kita monitor dari sisi implikasi pembiayaan,” pungkasnya. (Tribun Network/Reynas Abdila)