Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun Bisnis
Tujuan Terkait

JNE Bantu Wujudkan Misi Rayya Creativa Bangun Literasi Generasi Muda

Dengan bantuan JNE, mimpi UKM asal Banyumas, Jawa Tengah membangun literasi pada generasi muda terwujud. Begini kisah UKM Rayya Creativa.

Penulis: Sri Juliati
Editor: Arif Tio Buqi Abdulah
zoom-in JNE Bantu Wujudkan Misi Rayya Creativa Bangun Literasi Generasi Muda
Tribunnews/Sri Juliati
Seorang customer Rayya Creativa, Setyowati membacakan buku berjudul Taman Laut untuk sang anak, Senin (24/6/2024). Dengan bantuan JNE, mimpi UKM asal Banyumas, Jawa Tengah membangun literasi pada generasi muda terwujud. Begini kisah UKM Rayya Creativa. 

Bahkan nyaris sebagian besar koleksi buku di rak adalah hasil 'berburu' Setyowati melalui daring.

"Meski beli buku lewat online, anak-anak tetap bisa memilih sendiri buku yang disuka dari aplikasi, jadi experience-nya tetap masih bisa mereka rasakan," ungkap Setyowati kepada Tribunnews.com, Senin (24/6/2024).

Sementara itu, berjarak 208 km dari kediaman Setyowati, kesibukan terlihat di sebuah rumah berkelir putih.

Sejumlah karyawan Rayya Creativa tengah mengemas sejumlah buku anak yang hendak dikirimkan kepada para pemesan di sejumlah kota di Indonesia.

Satu di antaranya buku Brem Brem yang sudah dinanti oleh ribuan pemesannya.

"Buku ini akhirnya ready setelah dibuka pre-order-nya sejak 25 April-7 Mei dan dipesan 1.450 eksemplar," kata pemilik Rayya Creativa, Ade Yulia Nurdiana.

Jalan Panjang Rayya Creativa

Pemilik Rayya Creativa, Ade Yulia Nurdiana
Pemilik Rayya Creativa, Ade Yulia Nurdiana bersama Afit Susanto.

Ade, begitu karib disapa, lantas berkisah mengenai usaha penerbitan buku anak yang telah dijalaninya bersama sang suami, Afit Susanto.

Berita Rekomendasi

Usaha ini berawal dari produksi mainan edukasi berupa busy book yang dirintis sejak 2017.

Busy book adalah buku yang terbuat dari kain flanel dan dapat dimanfaatkan untuk melatih kemampuan motorik dan sensorik anak.

Saat merintis usaha ini, Ade dan Afit memberdayakan ibu-ibu di sekitar tempat tinggal mereka di Perumahan Puri Karanggintung, Kecamatan Sumbang, Kabupaten Banyumas, Jawa Tengah.

Sayangnya, produksi busy book hanya berjalan selama satu tahun. Ada sejumlah alasan yang membuat Ade tak melanjutkan usaha tersebut.

"Kami tidak bisa memproduksi dalam skala besar karena busy book merupakan produk handmade," ujarnya.

Selain itu, lanjut Ade, harga jual busy book cukup mahal hingga mencapai Rp 250 ribu sehingga tidak menjangkau banyak kalangan.

Lantas tercetuslah ide untuk menulis buku anak sekaligus mendirikan penerbitan sendiri atau home publishing.

Halaman
1234

Artikel ini merupakan bagian dari Lestari KG Media, sebuah inisiatif untuk akselerasi Tujuan Pembangunan Berkelanjutan. Selengkapnya

A member of

asia sustainability impact consortium

Follow our mission at sustainabilityimpactconsortium.asia

Sumber: TribunSolo.com
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di

Wiki Terkait

© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas