Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun Bisnis

Rasio Kontribusi Ekspor UMKM Indonesia Masih Tertinggal Jauh Dibanding Negara Tetangga

Rasio kontribusi UMKM terhadap ekspor Indonesia baru sekitar 15,7 persen lebih rendah dibandingkan Thailand 28,7 persen dan Vietnam 20 persen.

Penulis: Reynas Abdila
Editor: Choirul Arifin
zoom-in Rasio Kontribusi Ekspor UMKM Indonesia Masih Tertinggal Jauh Dibanding Negara Tetangga
TRIBUNNEWS/IRWAN RISMAWAN
Calon pembeli melihat produk UMKM di salah satu stan di Pos Bloc, Jakarta, Minggu (28/7/2024). TRIBUNNEWS/IRWAN RISMAWAN 

Laporan Wartawan Tribunnews.com, Reynas Abdila

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Staf Ahli Bidang Konektivitas, Pengembangan Jasa, dan Sumber Daya Alam Kemenko Perekonomian Musdhalifah Machmud mengatakan sektor UMKM masih menjadi mesin pertumbuhan ekonomi nasional.

Namun rantai kontribusi UMKM terhadap ekspor nasional masih tertinggal jauh dari negara tetangga di ASEAN.

Menurutnya, kemitraan antara stakeholder seperti pemerintah, Kadin dan swasta sangat penting untuk mengakselerasi kapasitas UMKM hingga bisa ekspor.

"UMKM juga harus tidak boleh berhenti belajar. Kemauannya harus kuat dan mari manfaatkan berbagai insentif dari pemerintah untuk meningkatkan daya saing UMKM kita," ujarnya dalam diskusi Penguatan Produktivitas dan Daya Saing UMKM untuk Meningkatkan Ekspor Nasional di Jakarta, Kamis (1/8/2024).

Rasio kontribusi UMKM terhadap ekspor Indonesia baru sekitar 15,7 persen lebih rendah dibandingkan Thailand 28,7 persen, Vietnam 20 persen, dan Malaysia 17,3 persen.

Padahal Indonesia menempati posisi pertama dalam hal jumlah pelaku UMKM yakni mencapai sekitar 66 juta pada akhir 2023.

BERITA TERKAIT

Sejalan dengan rasio kontribusi UMKM terhadap ekspor yang rendah, tambah Musdhalifah, jumlah UMKM yang terlibat dalam supply chain global juga sangat kecil yakni hanya 4 persen.

Rasio itu bahkan jauh tertinggal dibandingkan Malaysia yang sudah mencapai 46 persen ataupun Vietnam 26 persen.

Agar UMKM bisa menjadi bagian dari rantai pasok global, sejumlah pekerjaan harus dibereskan seperti standarisasi produk, kualitas dan kuantitas.

Baca juga: Bisnis UMKM Mulai Tunjukkan Perbaikan dalam Indeks Bisnis UMKM BRI Triwulan II 2024

Pendampingan seperti yang dilakukan Sampoerna dan perusahaan swasta lainnya perlu terus dikuatkan.

"UMKM dapat memanfaatkan berbagai upaya pemerintah, (pendampingan dari) Sampoerna dan lainnya yang ada untuk meningkatkan daya saing," jelasnya.

Wakil Ketua Umum Bidang Kewirausahaan Kadin Indonesia, Aldi Haryopratomo mengatakan terdapat dua cara yang dapat digunakan agar UMKM bisa ekspor.

Pertama, UMKM dapat bermitra dengan perusahaan besar sebagai bagian dari rantai pasok global.

Halaman
12

Artikel ini merupakan bagian dari Lestari KG Media, sebuah inisiatif untuk akselerasi Tujuan Pembangunan Berkelanjutan. Selengkapnya

A member of

asia sustainability impact consortium

Follow our mission at sustainabilityimpactconsortium.asia

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas