Ada Wacana Pembangunan Kasino di Bali, Ini Tanggapan Menparekraf
Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf) Sandiaga Salahuddin Uno menegaskan bahwa wacana tersebut tidaklah benar.
Penulis: Bambang Ismoyo
Editor: Hendra Gunawan
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Ismoyo
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf) angkat suara perihal adanya wacana pembangunan arena permainan judi Kasino di Bali.
Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf) Sandiaga Salahuddin Uno menegaskan bahwa wacana tersebut tidaklah benar.
"Untuk Casino enggak ada itu," ungkap Sandiaga di kantor Kemenparekraf Jakarta, Senin (5/8/2024).
Baca juga: Benny Rhamdani Dicecar Penyidik Bareskrim 64 Pertanyaan Soal Sosok T Pengendali Judi Online
Seperti kabar yang beredar, desas-desus pembangunan arena permainan judi Kasino di Bali mendapat dukungan dari Badan Pengurus Cabang Himpunan Pengusaha Muda Indonesia Buleleng.
Langkah pembangunan ini disebut-sebut bakal meningkatkan perputaran uang yang masif.
Menurut Bayu, kemajuan sebuah daerah tidak lepas dari pergerakan ekonomi di dalamnya.
"Jadi langsung saja tegas, itu tidak ada rencana seperti itu," pungkas Sandiaga.
Seperti dikutip dari Tribun Bali, Ketua Umum BPC Hipmi Buleleng, Putu Bayu Mandayana justru berharap agar pembangunan Kasino ini bisa dilakukan di Bali Utara, yaitu tepatnya di Singaraja, Buleleng yang selaras dengan wacana pembangunan Bandara Bali Utara.
"Seperti yang kita tahu Buleleng pernah diberi label sebagai kabupaten termiskin di Bali, di mana salah satu faktor penyebabnya karena kurangnya perputaran ekonomi di dalamnya," ungkapnya saat dijumpai di Denpasar, Bali, pada Rabu 31 Juli 2024
Baca juga: Siapa Sosok T Pengendali Judi Online? Hari Ini Benny Rhamdani Kembali Dipanggil Bareskrim Polri
Menurut Bayu, kemajuan sebuah daerah tidak lepas dari pergerakan ekonomi di dalamnya.
Untuk meningkatkan perputaran uang yang masif, ia menilai tidak hanya bisa mengandalkan sektor lokal saja.
"Buleleng harus bisa menarik sumber-sumber uang dari luar untuk datang masuk ke sini. Untuk itu harus ada sebuah attraction point yang kuat yang mampu menarik orang-orang luar (wisatawan,-Red) datang ke Buleleng untuk spending uangnya di sini," beber dia.
"Dan pastinya dengan perputaran uang yang masif otomatis akan berpengaruh dalam pendapatan pajak daerah. Pendapatan naik harusnya pembangunan juga bisa mengikuti," imbuh dia.
Bayu meminta publik agar tidak melihat Kasino itu semata-mata sebagai tempat judi saja, tapi sudut pandangnya dilihat sebagai destinasi wisata, apalagi jika dibangun di Buleleng maka jadi satu-satunya unik selling point yang kuat.
"Dan orang-orang yang akan datang ke depannya pun saya rasa wisatawan-wisatawan eksklusif dengan tipikal yang lebih royal, pastinya yang diuntungkan tidak hanya Kasino itu saja tapi juga fasilitas-fasilitas penunjang di sekitarnya. Seperti hotel, restaurant dan tempat-tempat wisata lainnya," tukasnya.